Kursus Stereologi: Rumus? Siapa takut….
Pada tanggal 19–20 Mei 2025, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM kembali menyelenggarakan Kursus Stereologi. Tahun ini, kursus diikuti oleh 13 peserta yang terdiri atas dosen, mahasiswa, dan teknisi laboratorium dari berbagai institusi di Indonesia.
Kegiatan ini dibuka oleh dr. Rina Susilowati, Ph.D., selaku Ketua Panitia sekaligus Kepala Departemen Histologi dan Biologi Sel. Dalam sambutan singkatnya, dr. Rina menekankan pentingnya penerapan metode stereologi dalam penelitian biomedis. Ia juga mengajak para peserta untuk tidak merasa khawatir terhadap kompleksitas rumus dan perhitungan yang kerap diasosiasikan dengan stereologi, karena prinsip dasar dan penerapannya dapat dipahami secara sistematis dan praktis.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta mendapatkan materi teori dan praktik langsung mengenai metode stereology, pendekatan kuantitatif berbasis statistik dan geometri yang digunakan untuk mengestimasi parameter tiga dimensi, seperti volume, jumlah sel, atau luas permukaan, dari potongan jaringan dua dimensi. Peserta juga berkesempatan langsung mempraktikan langsung teknik stereologi pada foto mikroskopis dan menggunakan perangkat lunak ImageJ FIJI sebagai alat bantu penerapan stereologi. Salah satu peserta kursus, dr. Destiatpin Sofyaningrum, menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti kursus ini meskipun banyak rumus yang perlu dipelajari.
Kursus ini menjadi sarana penting dalam memperkenalkan dan mempopulerkan teknik stereologi di kalangan akademisi dan peneliti. Metode stereologi terbukti meningkatkan validitas dan akurasi kuantifikasi jaringan biologis, terutama dalam bidang histologi, neuroanatomi, patologi, serta riset penyakit degeneratif. Tidak seperti pendekatan visual atau semi-kuantitatif, stereologi menghasilkan data yang presisi, bebas bias, dan dapat direproduksi, menjadikannya alat penting dalam penelitian berbasis bukti (evidence-based research).
Pelaksanaan kegiatan ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education), melalui upaya peningkatan kapasitas ilmiah dan kualitas pendidikan riset di bidang biomedis.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!