Tag Archive for: SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera)

Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM bekerja sama dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Swaloka sukses menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan KSU Swaloka dan masyarakat Sarirejo, Maguwoharjo, Sleman. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan 30 tahun berdirinya KSU Swaloka.

Pemeriksaan kesehatan diikuti oleh 187 peserta, dengan dukungan penuh dari 21 staf dan mahasiswa Magister Ilmu Biomedis yang terlibat sebagai pemeriksa kesehatan dengan bantuan dari staf KSU Swaloka yang bertugas menjadi pengarah peserta pemeriksaan kesehatan.
Sebagai bagian dari persiapan, seluruh calon peserta diminta untuk menonton video panduan singkat melalui tautan https://bit.ly/PemeriksaanKesehatanKSUSwaloka. Video ini berisi penjelasan tentang alur pemeriksaan dan persiapan yang diperlukan, sehingga pada hari pelaksanaan peserta dapat mengikuti seluruh prosedur dengan lancar dan tertib.

Pada hari pelaksanaan, peserta menjalani berbagai pemeriksaan kesehatan dasar, antara lain:

  • Registrasi dan verifikasi data
  • Pemeriksaan tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan.
  • Pemeriksaan gula darah sewaktu, asam urat, kolesterol dan hemoglobin
  • Konsultasi dokter dan edukasi kesehatan bersama tenaga medis

Antusiasme peserta sangat tinggi terlihat dari tingkat kehadiran yang mencapai lebih dari 90%. Pemeriksaan ini tidak hanya bertujuan untuk deteksi dini kondisi kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai sarana edukasi pentingnya menjaga kesehatan secara rutin. Beberapa peserta ditemukan mengalami obesitas yang merupakan faktor risiko hipertensi dan kadar gula darah tinggi. Mereka kemudian diberikan edukasi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan terdekat dan membangun gaya hidup sehat.

Ketua KSU Swaloka, Bp. Yoseph Cahyono menyampaikan bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari kerja sama erat seluruh pihak, serta kesiapan peserta berkat diseminasi video panduan sebelum hari H. “Kami sangat mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dan berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkala untuk meningkatkan kesehatan komunitas,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa yang turut bertugas dari Program Studi Magister Ilmu Biomedik, dr. Destiatpin Sofyaningrum, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan karena memberikan kesempatan untuk berbaur dengan masyarakat Yogyakarta serta mempererat keakraban antar mahasiswa dan dosen di Departemen Histologi dan Biologi Sel.

Departemen Histologi dan Biologi Sel berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengabdian masyarakat melalui berbagai program promotif dan preventif di bidang kesehatan.

Sebagai bentuk implementasi komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), kegiatan ini mendukung tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dengan memperluas akses layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat. Selain itu, inisiatif ini juga mendukung tujuan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi strategis antara institusi pendidikan dan komunitas lokal untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Sabtu, 26 April 2025, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM bekerja sama dengan KSU Swaloka menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis di KSU Swaloka, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kab. Sleman. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati 30 tahun Swaloka berkarya, sekaligus sebagai bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang menjadi salah satu misi utama Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM.

Kegiatan ini melibatkan dosen, mahasiswa program Magister Ilmu Biomedik, serta laboran dari Departemen Histologi dan Biologi Sel. Dengan semangat kolaborasi, mereka memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dasar, seperti pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, asam urat, serta konsultasi kesehatan umum.

Lebih dari 150 peserta dari berbagai kalangan masyarakat sekitar mengikuti pemeriksaan ini dengan antusias. Selain mendapatkan hasil pemeriksaan, peserta juga diberikan edukasi mengenai pentingnya deteksi dini untuk menjaga kesehatan, serta pentingnya berolahraga. Acara ini menjadi momentum mempererat hubungan antara institusi akademik dan masyarakat, serta mendorong semangat berbagi manfaat ilmu pengetahuan secara nyata.

Sebagai bentuk implementasi komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), kegiatan ini mendukung tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dengan memperluas akses layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat. Selain itu, inisiatif ini juga mendukung tujuan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi strategis antara institusi pendidikan dan komunitas lokal untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Profesor Jianjun Liu saat ini adalah Pejabat Direktur Eksekutif dan Distinguished Institute Fellow di Genome Institute of Singapore (GIS) dan Profesor di Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore. Beliau banyak menerbitkan publikasi terkait kerentanan genetika pada berbagai penyakit (H-indeks 95, 2022), terutama di populasi Asia, termasuk Karsinoma Nasofaring (KNF).

Karsinoma nasofaring merupakan keganasan multifaktorial dengan distribusi unik. Pada populasi endemik, seperti di China Selatan, inuit di Eskimo, Maroko, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia, keganasan ini terkait dengan infeksi Virus Epstein-Barr (EBV). EBV merupakan anggota Herpesvirus yang umum menginfeksi; tapi bisa menjadi salah satu faktor terjadinya berbagai macam kanker. Seperti halnya keganasan lain, KNF familial (lebih dari 1 kejadian kanker dalam keluarga, dan umumnya terjadi di usia muda) diasumsikan karena adanya kerentanan genetika yang diwariskan, dan mendorong terjadinya kanker dalam keluarga. Pada KNF gen manusia terkait dengan kerentanan sampai saat ini belum teridentifikasi, selain pada gen penyandi Human Leucocyte Antigen (HLA) yang hanya merepresentasikan sekitar 10% risiko. Disisi lain, berdasar identifikasi oleh Prof Liu dkk, variasi genetika pada EBV diasumsikan berperan lebih dibanding HLA,berdasarkan kemudahan infeksi EBV melalui saliva. Temuan tersebut sudah dibuktikan pada beberapa populasi di area endemik, tapi belum pernah di Indonesia.

Prof Liu berkunjung ke FK-KMK UGM pada hari Rabu 23 April 2025, untuk berdiskusi bersama tim EBV-KNF, dari Departemen Histologi dan Biologi Sel (Jajah Fachiroh, Ph.D. dan Dewi K Paramita Ph.D.) serta dari Departemen THT-KL, RS Prof Sardjito (Dr. dr. Camelia Herdini, Sp.T.H.T.K.L(K), M.Kes., FICS.) dan dari Departemen THT-KL, RSA UGM (dr. Anton Sony Wibowo, Sp.T.H.T.K.L., M.Sc.) terkait kerjasama riset genomika EBV. Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut komunikasi teknis daring yang berjalan intensif selama tiga bulan terakhir. Pada pertemuan tersebut, Prof Liu juga mengunjungi infrastruktur penunjang riset seperti Biobank dan Lab Riset Terpadu FK-KMK UGM.  Di akhir kunjungannya, Prof Liu mewakili tim di Genome Institute of Singapore (GIS) menyatakan akan berupaya memberikan bantuan teknis untuk pengembangan riset genomika kanker di FK-KMK UGM, khususnya terkait dengan EBV dan KNF.

Kerjasama riset ini juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan fokus pada peningkatan kapasitas riset untuk pencegahan, deteksi dini, dan pengelolaan kanker di negara berkembang. Selain itu, kolaborasi ini mendukung tujuan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kemitraan internasional untuk memperkuat riset ilmiah, teknologi, dan inovasi dalam bidang kesehatan, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam pengendalian karsinoma nasofaring di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM telah sukses menyelenggarakan Kuliah Tamu Internasional pada Kamis, 17 April 2025, dengan menghadirkan narasumber terkemuka, Prof. Zixu Mao, M.D., Ph.D., Professor of Pharmacology and Neurology dari Emory University School of Medicine, Atlanta, Amerika Serikat.

Bertempat di Auditorium Gedung Pascasarjana Tahir Foundation, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana, staf pengajar, dan peneliti dari berbagai institusi. Acara dibuka oleh sambutan Ketua Departemen, dilanjutkan dengan perkenalan narasumber, dan penyampaian kuliah selama 50 menit.

Prof. Mao dikenal luas atas penelitiannya tentang mekanisme stres neuronal dalam penyakit neurodegeneratif. Ia menyoroti peran penting protein MEF2D dalam menjaga fungsi mitokondria serta implikasinya dalam patogenesis penyakit Parkinson. Selain itu, risetnya mengeksplorasi hubungan antara stres pada retikulum endoplasma dan jalur autophagy yang dimediasi chaperone (CMA), termasuk peran kunci p38 MAPK sebagai pengatur respon stres sel. Penemuan-penemuan ini telah membuka jalan bagi strategi terapi inovatif berbasis organel.

Dalam sesi bertajuk “An Organelle-Centric View of Neuronal Stress Response and Therapeutics in Neurodegenerative Diseases”, Prof. Mao memaparkan pendekatan terbaru dalam memahami respons stres sel saraf melalui perspektif organel — khususnya mitokondria, retikulum endoplasma, dan lisosom — serta implikasi terapeutiknya pada penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer.

Sesi tanya-jawab berlangsung aktif dan penuh antusiasme, menunjukkan minat besar peserta terhadap topik yang dibahas. Diskusi dilanjutkan secara lebih mendalam dalam sesi informal setelah kuliah, membuka peluang kolaborasi riset di bidang neurobiologi seluler dan terapi molekuler.

🎯 Tujuan dan Dampak Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk:

  • Memberikan akses sivitas akademika terhadap perkembangan riset internasional mutakhir di bidang neurobiologi dan terapi seluler. 
  • Mendorong kolaborasi akademik antara FK-KMK UGM dan institusi luar negeri. 
  • Mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDG) terutama: 
    • #SDG3 – Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan 
    • #SDG4 – Pendidikan Berkualitas 
    • #SDG17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan 

Kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi mahasiswa dan dosen untuk lebih aktif dalam riset interdisipliner, khususnya di bidang biologi sel saraf dan neurofarmakologi.

 

Ba-Duan-Jin, sebagai salah satu bentuk latihan Qigong tradisional, telah terbukti secara ilmiah memiliki manfaat signifikan dalam meningkatkan sistem imun seluler. Teguh Sugiharto, staf Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, menjadikan Ba-Duan-Jin sebagai rutinitas mingguannya. “Saya belajar dan memulai praktik Ba-Duan-Jin semenjak masa COVID-19, dan tentunya setelah mempraktikkannya, yang dulu pernah mengalami pinggang sakit-sakitan, sekarang berkurang.”, tegas Pak Teguh. Gerakan-gerakan dasar dalam Ba-Duan-Jin relatif sederhana, sehingga mudah dipelajari dan dapat diikuti oleh semua kelompok usia.

Ba-Duan-Jin ini menggabungkan gerakan lembut dan pernapasan terkontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qigong (latihan Qi atau terapi Qi) mampu memodulasi jumlah sel imun dalam darah tepi manusia (Lee et.al., 2003). Praktik ini diduga dapat menstabilkan sistem saraf simpatik, sehingga memicu rekrutmen dan proliferasi sel-sel imun (Lee et.al., 2003). Ba-Duan-Jin, sebagai latihan tradisional Tiongkok, terbukti efektif mengurangi gejala kelelahan (Liu et al., 2023).

Ba-Duan-Jin memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mendukung pencapaian SDG 3 tentang Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan. Latihan ini tidak hanya terjangkau dan dapat dilakukan di mana saja, tetapi juga mendukung gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit. Dengan meningkatkan imunitas dan mengurangi ketergantungan pada layanan kesehatan kuratif, Ba-Duan-Jin berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih sehat dan produktif, selaras dengan prinsip SDGs untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan semua usia.

Referensi :

Lee, M. S., Huh, H. J., Jeong, S. M., Jang, H.-S., Ryu, H., Park, J.-H., … Woo, W.-H. (2003). Effects of Qigong on Immune Cells. The American Journal of Chinese Medicine31(02), 327–335. doi:10.1142/S0192415X03001016

Liu, H., Liu, S., Xiong, L., & Luo, B. (2023). Efficacy of Baduanjin for treatment of fatigue: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Medicine, 102(32), e34707.doi:10.1097/MD.0000000000034707

(Foto Bersama Bu Yati, suami dan cucu di depan rumah Bu Yati)

Siklus kepegawaian, mulai dari masuk hingga purna karya adalah suatu perjalanan yang pasti dilalui oleh setiap pegawai. Bagi Bu Semaryati, bulan Februari 2025 merupakan bulan terakhir bekerja di Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, setelah mengabdi selama 37 tahun. Beliau resmi menyelesaikan tugasnya di Departemen kami pada tanggal 28 Februari 2025. Pada saat masih aktif bekerja, Ibu Sumaryati adalah tenaga kependidikan dengan jabatan sebagai laboran, yang bertanggungjawab pada kegiatan di laboratorium, di antaranya menyiapkan bahan-bahan untuk praktikum mahasiswa dan juga membantu para peneliti dari berbagai tingkat, mulai mahasiswa S1, S2, S3 dan para dosen, baik dari FK-KMK, fakultas lain di lingkungan UGM, maupun dari institusi lain. Menjelang masa purna karya, Bu Sumaryati mengikuti berbagai macam pelatihan untuk mempersiapkan diri melakukan berbagai aktivitas setelah purna karya.

Pada tanggal 23 Maret 2025, kami membuat janji silaturahmi ke rumah Bu Sumaryati di wilayah Sleman. Bu Sumaryati bercerita tentang segala aktivitas yang di kerjakan sehari-hari. Setiap pagi, yang biasanya Bu Sumaryati bersiap pergi ke kantor dan berangkat dengan motornya, saat ini, beliau berolahraga jalan pagi mengelilingi perumahan dan sekitarnya, sambil menyapa para tetangga.

Meskipun telah purna tugas, Bu Sumaryati tidak hanya menghabiskan waktu dengan berdiam diri. Menurut beliau, dengan tetap beraktivitas membuat tubuh dan pikiran menjadi sehat. Seperti pada saat masih aktif di kantor, Bu Sumaryati adalah tipe orang yang aktif. Segala tugas diselesaikan dengan sigap. Selain tugas di kantor, setiap hari Jumat pagi, beliau selalu menyempatkan diri berolah raga bersama staf yang lain. Hingga masa purna tugas, Bu Sumaryati masih terlihat sehat dan bugar (SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera).

Bercocok tanam merupakan kegiatan, yang tidak lain juga merupakan hobi beliau. Berbagai tanaman nampak subur di depan rumah Bu Sumaryati, mulai dari tanaman hias, tanaman buah, tanaman obat dan tanaman lain yang dapat dimanfaatkan sehari-hari. Bu Sumaryati bersama suaminya yang juga telah purna tugas, memiliki kolam ikan yang tidak jauh dari rumahnya. Kolam tersebut diisi dengan ikan konsumsi, khususnya ikan nila. Hasil panen dari kolam tersebut, selain dimanfaatkan sebagai sumber protein keluarga (SDG 2 : Tanpa Kelaparan), juga merupakan kegiatan yang memberikan manfaat ekonomi (SDG 1 : Tanpa Kemiskinan), serta menyediakan sumber protein yang terjangkau bagi para pelanggannya (SDG 2 : Tanpa Kelaparan). Bu Sumaryati mengolah hasil panennya menjadi ikan berbumbu yang dibekukan dan siap untuk digoreng, dibakar atau diolah dengan cara lain. Bu Sumaryati menjual hasil ikan olahannya kepada teman-teman terdekat, tetangga, dan perlahan-lahan mulai memasarkan kepada pelanggan.

(Ikan beku berbumbu karya Bu Yati)

Aktivitas Bu Sumaryati pasca purna tugas memperlihatkan bahwa meskipun tidak lagi terikat pada suatu institusi atau badan yang memberikan pekerjaan, perekonomian keluarga akan tetap terjaga (SDG 1 : Tanpa Kemiskinan). Selain itu, usaha Bu Sumaryati juga memberikan manfaat bagi keluarga serta banyak orang karena dapat menyediakan sumber protein dengan harga terjangkau (SDG 2 : Tanpa Kelaparan). Dengan tetap rajin beraktvitas, baik dalam bentuk olah raga ringan dan aktivitas lain Bu Sumaryati berharap akan tetap sehat di usia yang sudah tidak muda lagi (SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera).

Yogyakarta, 21 Maret 2025 — Nuansa kebersamaan dan kekeluargaan menyelimuti Atrium Gedung Radopoetro FK-KMK UGM dalam acara Buka Puasa Bersama yang digelar pada Jumat, 21 Maret 2025. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi antara staf dan mahasiswa lintas departemen, sekaligus sebagai momen refleksi spiritual di bulan Ramadhan.

Dengan mengangkat tema “Ramadan sebagai Sarana Menguatkan Ketahanan Keluarga,” acara ini menghadirkan narasumber Ustadz Cahyadi Takariawan, S.Si., Apt., seorang pakar keluarga dan pembicara nasional yang dikenal luas dalam forum-forum penguatan keluarga Islami. Dalam tausiah singkat menjelang waktu berbuka, beliau menyampaikan pentingnya menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperkuat relasi dalam keluarga, membangun komunikasi yang sehat, dan menanamkan nilai kebersamaan di tengah tantangan kehidupan masa kini.

Acara ini diikuti oleh berbagai elemen sivitas akademika FK-KMK UGM, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa. Departemen Histologi dan Biologi Sel turut ambil bagian dengan mengirimkan perwakilan dari tenaga kependidikan (tendik) serta mahasiswa S2 peminatan Histologi.

Menjelang waktu berbuka, panitia menyediakan takjil berupa kolak dan kurma untuk membatalkan puasa. Setelah menyantap takjil ringan, para peserta bersama-sama melaksanakan salat maghrib berjamaah. Suasana khusyuk dan penuh rasa syukur menyertai momen ini. Usai shalat, peserta kembali berkumpul dan bersama-sama mengantri untuk menikmati santapan makan besar yang telah disiapkan oleh panitia.

Suasana hangat dan akrab pun terasa selama acara berlangsung, menunjukkan bahwa nilai-nilai kekeluargaan tidak hanya terjalin dalam lingkungan keluarga inti, tetapi juga dapat tumbuh baik di lingkungan akademik. Melalui kegiatan ini, FK-KMK UGM terus mendorong terciptanya lingkungan kampus yang inklusif dan saling mendukung, dengan memanfaatkan momentum Ramadan sebagai ruang mempererat solidaritas dan spiritualitas bersama.

Kegiatan Buka Puasa Bersama ini juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Dengan menciptakan ruang interaksi yang sehat dan inklusif antar anggota sivitas akademika, kegiatan ini mendorong terciptanya kesejahteraan mental dan spiritual, memperkuat nilai-nilai toleransi, serta membentuk budaya kampus yang harmonis dan berdaya. Nilai-nilai ini penting dalam membangun institusi pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara sosial dan emosional.

Suasana haru dan penuh kebersamaan menyelimuti acara pelepasan purna tugas Ibu Sumaryati, staf Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, pada tanggal 26 Februari 2025. Sejak bergabung pada tahun 1987, beliau telah menjadi bagian penting dalam laboratorium Histologi, khususnya dalam teknik pemotongan jaringan dengan mikrotom dan berbagai metode pewarnaan jaringan, termasuk imunohistokimia. Selama lebih dari tiga dekade, beliau dikenal sebagai sosok yang teliti, sabar, dan selalu siap membantu rekan-rekan dalam berbagai tugas laboratorium.

Acara perpisahan ini dihadiri oleh seluruh staf departemen yang berkumpul untuk memberikan penghormatan dan mengenang perjalanan panjang beliau di institusi ini. Suasana semakin hangat dengan pemutaran video kenangan dari para dosen dan tenaga kependidikan, yang menampilkan momen-momen berharga serta ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras beliau. Beberapa kejutan kecil juga diberikan dalam bentuk hadiah dan apresiasi untuk mengenang kebersamaan yang telah terjalin.

Banyak rekan kerja yang memberikan kesan dan testimoni mengenai beliau. Mas Wahyu, salah satu tenaga kependidikan, menyebut bahwa Ibu Sumaryati adalah perempuan tangguh yang hampir tidak pernah izin tidak masuk karena sakit. Pak Muryadi juga sangat mengagumi kedisiplinan beliau yang selalu datang lebih pagi dari batas waktu kehadiran tenaga kependidikan. Sementara itu, Pak Teguh menuturkan bahwa Ibu Sumaryati adalah tempat bertanya bila ada permasalahan dan selalu memiliki ide solusi untuk mengatasinya. Selain itu, beliau juga aktif memberi tahu peneliti, mahasiswa, atau peserta kursus saat praktikum. Kadang terkesan galak dalam menetapkan peraturan, namun di saat yang sama, beliau juga sabar dalam memberikan penjelasan agar langkah-langkah kerja laboratorium dan aturan yang ada selalu ditaati demi menjaga keselamatan kerja, menjaga aset alat laboratorium dan memastikan kinerja laboratorium yang baik. 

Selain kiprahnya di laboratorium, Ibu Sumaryati juga dikenal sebagai pribadi yang aktif dan inspiratif. Beliau di masa mudanya adalah seorang atlet karate sabuk coklat yang penuh disiplin dan semangat. Di akhir masa tugasnya beliau masih selalu menjadi panutan bagi para junior dan rekan kerja untuk berolahraga bersama setiap hari Jumat. Di luar pekerjaan, beliau gemar menjenguk teman dan keluarga yang sedang sakit, menunjukkan kepedulian dan kebaikan hati yang membuatnya begitu dicintai oleh banyak orang. Sebagai ibu dari tiga putra yang kini telah dewasa dan mandiri, beliau juga menjadi sosok panutan dalam keseharian.

Perpisahan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru dalam kehidupan beliau. Kami semua berharap agar masa pensiun ini dipenuhi dengan kebahagiaan, kesehatan, dan kesempatan untuk menikmati waktu bersama keluarga serta melakukan hal-hal yang dicintai. Terima kasih, Ibu Sumaryati, atas semua yang telah diberikan. Selamat menikmati masa purna tugas dengan penuh rasa syukur! 💐

 

Dewajani Purnomosari, atau yang akrab dipanggil Neni, adalah staf pengajar dan peneliti di Departemen Histologi dan Biologi Sel, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Selain melakukan penelitian tentang kanker, dia juga mendukung komunitas untuk mendukung pasien kanker dan keluarga mereka dengan berpartisipasi di kegiatan Run Against Cancer 2025. 

Run Against Cancer lebih dari sekadar acara—ini adalah gerakan yang menyentuh kehidupan, menginspirasi harapan, dan menyatukan komunitas. Sejak didirikan pada tahun 2018, inisiatif ini telah mewujudkan kekuatan kasih sayang dengan menggabungkan cinta universal untuk berlari dengan misi yang tulus: untuk mendukung pasien kanker dan keluarga mereka. 

Tahun ini, Run Against Cancer yang diselenggarakan tanggal 7-9 Februari 2025 bekerja sama dengan YKAKI (Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia) dan CISC (Pusat Informasi dan Dukungan Kanker). Pada acara ini, Neni berlari 10km, dan diselesaikan dalam waktu 1 jam 26 menit. 

Donasi dan dana dari para pelari akan digunakan untuk rumah penampungan guna menyediakan tempat tinggal, pendidikan, dan bantuan transportasi untuk anak-anak penderita kanker guna menutupi biaya perjalanan ke dan dari fasilitas perawatan. 

Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Sejahtera) yang menargetkan akses layanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas bagi semua orang. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan) dengan memberikan bantuan kepada pasien kanker dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi agar mendapatkan akses yang setara terhadap pengobatan dan perawatan yang mereka butuhkan. Run Against Cancer menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan memberikan harapan bagi para penyintas kanker serta keluarganya.

 

Tahun 2025 membawa semangat baru bagi Minat Histologi dan Biologi Sel. Setelah menyelesaikan mata kuliah wajib pada semester pertama, mahasiswa akan memulai perjalanan akademik mendalam melalui mata kuliah minat yang dimulai pada Februari 2025. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang inovatif dan aplikatif di dunia biomedis.

Sebagai langkah awal, mata kuliah wajib minat seperti Biologi Sel Molekuler Lanjut dan Teknik Biologi Molekuler akan berlangsung selama empat minggu, dikoordinasikan oleh Dr. Dewajani Purnomosari dan Dr. Saihas Suhda. Setelah itu, mahasiswa dapat memilih salah satu dari dua fokus studi, yaitu Histologi atau Imunologi.

Minat Histologi mencakup mata kuliah seperti Histologi Lanjut, Mikroteknik, Stereologi, dan Histopatologi. Mata kuliah ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang analisis kuantitatif dan kualitatif sediaan histologi. Fokus studi ini dikoordinasikan oleh Dr. Rina Susilowati, Dr. Dian Eurike Septyaningtrias, dan Drg. Yustina Andwi Ari Sumiwi.

Sebagai tambahan baru pada tahun ini, minat Imunologi menawarkan mata kuliah seperti Imunobiologi, Imunopatologi, Teknik Imunologi, serta Pengembangan Diagnosis dan Terapi Berbasis Imunologi. Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan wawasan dan keterampilan di bidang imunologi, dengan bimbingan dari Dr. Dewi Kartikawati Paramita, Dr. Jajah Fachiroh, Dr. Rina Susilowati, dan Dr. Endy Widya Putranto. Setiap mata kuliah di kedua minat berlangsung selama 3–4 minggu hingga akhir Juni 2025.

Pembelajaran di kedua minat ini akan diperkaya oleh tim pengajar lintas departemen FKKMK UGM, fakultas lain di UGM, serta dosen tamu dari universitas nasional dan internasional. Selain itu, praktikum akan didukung oleh teknisi berpengalaman, memberikan pengalaman belajar yang optimal.

Menurut Dr. Jajah Fachiroh, Ketua Minat Histologi dan Biologi Sel, “Mata kuliah kami dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan riset modern.” Hal ini sejalan dengan harapan Dr. Rina Susilowati, Ketua Departemen, yang mengatakan, “Setiap mata kuliah dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di dunia biomedis melalui pendekatan riset yang aplikatif.” Teknisi senior Dewi Sulistyawati juga menambahkan, “Kami siap mendukung mahasiswa dalam praktikum dengan fasilitas terbaik dan pengalaman kami, agar mereka lebih percaya diri menguasai teknik laboratorium.”

Program ini juga berkontribusi langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan pendidikan tinggi yang inovatif dan berbasis riset di bidang biomedis. Selain itu, melalui penguatan kapasitas riset dan pengembangan teknologi di bidang histologi dan imunologi, program ini turut mendukung tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui inovasi ilmiah dan kolaborasi lintas disiplin.

Mari siapkan diri untuk pengalaman akademik yang mendalam, penuh inovasi, dan menjadi bagian dari komunitas riset unggulan di FKKMK UGM. 🌟

#HistologiUGM #MagisterBiomedis #FKKMKUGM #BelajarBersamaUGM #SelamatDatang2025