Tegal, 15 Juli 2025 –Nur Aziz, S.Farm., Ph.D., dosen dari Departemen Histologi dan Biologi Sel Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), menghadiri undangan dari SMA Tahfizh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal dalam rangka memberikan sosialisasi perguruan tinggi kepada para siswi. Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda Pekan Orientasi Santriyah dan Pengenalan Lingkungan Sekolah tahun ajaran 2025/2026.

Dalam sesi penyampaian materi yang berlangsung pada Selasa pagi, Dr. Aziz memberikan motivasi serta wawasan terkait dunia pendidikan tinggi. Ia menekankan pentingnya bagi para siswi untuk mengenali minat dan bakat sejak dini, sebagai landasan dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuai di perguruan tinggi. Beliau juga membagikan kisah inspiratif dari pengalaman akademiknya, baik pengalamannya menempuh pendidikan di dalam negeri maupun luar negeri, guna menumbuhkan semangat dan keyakinan para santriyah untuk meraih cita-cita.

“Berdasarkan data peminatan, sebagian besar santriyah kami ingin melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, termasuk ke Fakultas Kedokteran UGM. Kehadiran narasumber langsung dari kalangan akademisi tentu menjadi pengalaman yang sangat berarti dan memotivasi bagi mereka,” ungkap Abdul Azid, M.Pd., Kepala SMA Tahfizh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dengan sekolah menengah atas dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan. Para siswi tampak aktif bertanya dan menggali informasi seputar seleksi masuk perguruan tinggi, tips memilih jurusan, tips belajar yang efektif, serta pengalaman-pengalaman menarik dari narasumber ketika studi diluar negeri.

Kegiatan sosialisasi ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 4 (Pendidikan yang Berkualitas), yakni menjamin pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Dengan memperluas akses informasi dan motivasi kepada siswi dari latar belakang pesantren tahfidz, UGM turut berkontribusi dalam menciptakan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Rina Susilowati dari Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM baru saja melakukan publikasi hasil penelitian pada jurnal Annals of Anatomy (Elsevier, Juni 2025) dengan judul “TNF-α antagonist alleviates muscular layer enlargement but does not prevent myenteric neuronal loss in the colon of streptozotocin-induced diabetic rats”

Penelitian ini merupakan salah satu hasil disertasi Tri Agusti Sholikah, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS), yang telah diwisuda dari prodi Doktor FK-KMK UGM tahun 2024.

Studi ini menyoroti komplikasi gastrointestinal pada diabetes, terutama perubahan struktur dan sel-sel saraf di kolon (usus besar). Salah satu fokus utamanya adalah mengevaluasi pengaruh etanercept, obat yang menghambat kerja protein proinflamasi TNF-α, dalam mencegah kerusakan jaringan akibat diabetes tipe 2. Tikus dalam penelitian ini dibagi menjadi kelompok sehat, kelompok diabetes tanpa pengobatan, dan kelompok diabetes yang mendapatkan etanercept secara teratur.

Penelitian ini menggunakan stereologi, sebuah metode kuantitatif berbasis prinsip geometri spasial, untuk menghitung jumlah neuron serta volume lapisan dinding usus berbasis desain. Pendekatan stereologi memungkinkan pengukuran yang lebih akurat dan representatif dan tidak bias. Artikel yang baru terbit ini juga didukung oleh pakar stereologi internasional Jens Nyengaard dari Aarhus University, Denmark sebagai salah satu tim penulis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanercept efektif menurunkan ekspresi penanda kematian sel seperti caspase‑3 (apoptosis) dan Gasdermin D (pyroptosis), serta mencegah penebalan lapisan otot kolon. Namun, obat ini tidak mampu mencegah penurunan jumlah neuron pada dinding kolon yang tetap terjadi pada kelompok diabetes, meskipun peradangan telah ditekan.

Tri Agusti Sholikah menjelaskan, “Kami menemukan bahwa etanercept memang mampu menekan peradangan dan perubahan struktural pada otot usus besar, tetapi kehilangan neuron tetap terjadi. Ini menunjukkan bahwa mekanisme kerusakan neuron pada diabetes mungkin lebih kompleks dan melibatkan jalur selain TNF-α. Diperlukan pendekatan terapi kombinasi untuk benar-benar melindungi jaringan saraf usus pada kondisi kronis seperti diabetes.”

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami dampak peradangan kronis terhadap sistem pencernaan pada diabetes, serta menegaskan pentingnya pengukuran kuantitatif berbasis stereologi dalam mengevaluasi struktur jaringan. Kerja sama antara UGM, UNS, dan Aarhus University juga memperkuat kualitas dan relevansi ilmiah temuan ini dalam konteks global.

Penelitian ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan menyediakan bukti ilmiah yang dapat mendukung pengembangan terapi yang lebih efektif untuk komplikasi diabetes, penyakit kronis yang menjadi beban kesehatan global. Selain itu, kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan luar negeri, seperti UGM, UNS, dan Aarhus University, mencerminkan implementasi SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang mendorong kerja sama internasional dalam riset kesehatan. Penelitian ini juga mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas melalui keterlibatan aktif mahasiswa program doktoral dalam menghasilkan riset berbasis teknologi kuantitatif mutakhir seperti stereologi, yang memperkaya proses pembelajaran dan pengembangan kapasitas ilmiah nasional.

Pada bulan Juni 2025, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan internal bagi dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Kegiatan berlangsung dalam dua sesi yaitu tanggal 20 dan 30 Juni 2025. Pelatihan internal ini merupakan pelatihan dua macam ketrampilan yaitu praktik penggunaan mikroskop confocal untuk fotomikrografi, dan perancangan permainan kolaboratif. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tendik dalam bidang mikroskopi, khususnya dalam pengambilan dan analisis citra mikroskopik resolusi tinggi, serta meningkatkan kompetensi dalam menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis melalui media permainan yang dirancang secara edukatif dan partisipatif.

Pelatihan ini lahir dari kesadaran bahwa kerja sama dan kebersamaan adalah fondasi penting dalam membangun departemen yang solid dan produktif. Melalui pendekatan game-based learning, peserta tidak hanya belajar merancang permainan, tetapi juga menggali potensi komunikasi, kreativitas, dan kolaborasi tim dalam konteks kerja sehari-hari.

Sesi pertama yang diselenggarakan pada 20 Juni 2025  diisi dengan pengenalan konsep dasar permainan edukatif, prinsip psikologi dalam interaksi kelompok, serta strategi membuat permainan yang mendorong keterlibatan aktif semua pihak. Pada sesi pertama juga dilakukan praktek pengambilan gambar mikroskopik menggunakan preparat jaringan histologis. Suasana pelatihan berlangsung interaktif. Para peserta diberi kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai parameter pemindaian dan belajar melakukan optimasi gambar agar mendapatkan hasil citra yang tajam dan informatif.

Sesi kedua, yang berlangsung pada 30 Juni 2025, para peserta mendiskusikan berbagai ide permainan yang dirancang dan dipresentasikan secara kelompok, mulai dari permainan strategi hingga permainan berbasis simulasi situasi nyata di lingkungan akademik. Tak hanya menyenangkan, permainan-permainan ini dirancang untuk menyiratkan nilai penting tentang kepercayaan, komunikasi, serta semangat gotong royong.

Kegiatan pelatihan internal tidak hanya berdampak pada pengembangan keterampilan individu, tetapi juga menjadi langkah konkret departemen dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Pelatihan ini berkontribusi pada:

SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan metode pembelajaran dan pengembangan kapasitas staf akademik.

SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan membangun jejaring dan kerja sama yang kuat antar elemen dalam institusi.

Sebagai hasil dari pelatihan ini, para dosen dan tendik diharapkan mampu memanfaatkan mikroskop confocal tidak hanya untuk kegiatan pengajaran, tetapi juga untuk menunjang penelitian dan publikasi ilmiah. Langkah ini menjadi bagian dari strategi penguatan kapasitas internal yang berkelanjutan, guna menjaga relevansi dan daya saing institusi di tingkat nasional maupun global. Melalui pelatihan ini, Departemen Histologi dan Biologi Sel juga menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif, dan menyenangkan. Suasana kebersamaan yang tercipta menjadi modal berharga dalam menjalankan tugas-tugas akademik dan pelayanan pendidikan yang berkualitas di masa depan.

 

Pada Akhir Mei kemarin, salah satu dosen muda Departemen Histologi dan Biologi Sel, Nur Aziz, Ph.D., berkesempatan menjadi narasumber dalam podcast yang dikelola Magister Ilmu Biomedik (MIB), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada, yaitu Retina Biomedika Eposide 3. Pada podcast tersebut, selain memperkenalkan mengenai data transkriptomik publik, Pak Aziz juga membahas mengenai manfaat dan apa saja yang perlu diperhatikan mengenai penggunaan data tersebut untuk kepentingan penelitian.

Perlu diketahui bahwa saat ini terdapat berbagai basis data yang mengumpulkan berbagai studi transkriptomik untuk dapat diakses secara umum sehingga menjadi data transkriptomik publik. Sumber data transkriptomik publik dapat berasal dari studi kasus kontrol pada berbagai kanker yang disimpan dalam basis data The Cancer Genome Atlas Program (TCGA), studi kasus kontrol pada penyakit tertentu selain kanker, studi dengan partisipan orang sehat saja, maupun studi dengan subjek hewan coba. Oleh karena data transkriptomik publik berasal dari berbagai studi, maka perlu diperhatikan bahwa bentuk data transkriptomik publik sangat bervariasi, dan bahkan beberapa data masih berupa data mentah, seperti misalnya data hasil sequencing.

Pak Aziz selanjutnya memberi contoh pemanfaatan data transkriptomik publik dalam penelitian, yaitu sebagai sumber untuk analisis pendahuluan atau bisa juga untuk mengkonfirmasi hasil penelitian. Untuk yang dimanfaatkan dalam analisis pendahuluan, misalnya dalam penelitian pengembangan penanda biologis untuk monitoring terapi suatu kanker, maka tahap awal yang penting adalah pemilihan dan pengumpulan data transkriptomik publik dengan jenis kanker yang sama dan desain studi yang mirip atau bahkan sama. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis ulang terhadap data-data yang telah dipilih tersebut, baik secara kuantitatif maupun secara fungsional. Dengan menganalisis ulang data transkriptomik publik tersebut, penelitian pendahuluan yang membutuhkan studi transkriptomik menjadi jauh lebih murah karena tidak membutuhkan biaya besar untuk penelitian di laboratorium, yang menurut pak Aziz dapat mencapai minimal Rp13.5 juta per sampel. Selain menghemat biaya, analisis ulang data transkriptomik publik tersebut juga dapat menghemat waktu dan tenaga sehingga pelaksanaan penelitian menjadi lebih efisien. 

Namun begitu, Pak Aziz memaparkan bahwa ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan saat menggunakan data transkriptomik publik. Yang pertama yaitu kemungkinan sedikitnya atau bahkan tidak tersedianya data transkriptomik publik yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan, sehingga peneliti memang harus cermat saat mendesain suatu penelitian agar tetap efisien. Yang kedua adalah pengguna perlu membekali diri dengan kemampuan analisis data yang baik untuk dapat menganalisis ulang data transkriptomik publik. Yang ketiga adalah perlunya tambahan analisis data yang memperkuat hasil analisis data transkriptomik, misalnya analisis data proteomik. Yang terakhir adalah meskipun data transkriptomik dapat diakses secara umum, tetapi secara etika, sumber data yang diambil untuk dianalisis ulang perlu mendapat kredit yang sesuai, misalnya dicantumkan sebagai referensi dalam publikasi. 

Melalui podcast yang juga disiarkan di kanal YouTube MIB tersebut, pendengar dan penonton (terutama mahasiswa pasca-sarjana serta dosen dan peneliti) diharapkan mulai membuka diri terhadap penggunaan data transkriptomik publik untuk efisiensi penelitian, mengingat budget penelitian yang umumnya relatif sedikit dibandingkan dengan kebutuhan yang tinggi. Dengan tersampaikannya berbagai informasi penting mengenai penggunaan data transkriptomik publik untuk kepentingan penelitian yang ikut berperan dalam peningkatan kualitas pendidikan, maka kegiatan podcast Retina Biomedika episode 2 tersebut telah mendukung Tujuan Pembangunan yang Berkelanjutan atau TPB (Sustainable Development Goals, SDGs) nomor 4 mengenai pendidikan yang berkualitas.

Pada tanggal 19–20 Mei 2025, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM kembali menyelenggarakan Kursus Stereologi. Tahun ini, kursus diikuti oleh 13 peserta yang terdiri atas dosen, mahasiswa, dan teknisi laboratorium dari berbagai institusi di Indonesia.

Kegiatan ini dibuka oleh dr. Rina Susilowati, Ph.D., selaku Ketua Panitia sekaligus Kepala Departemen Histologi dan Biologi Sel. Dalam sambutan singkatnya, dr. Rina menekankan pentingnya penerapan metode stereologi dalam penelitian biomedis. Ia juga mengajak para peserta untuk tidak merasa khawatir terhadap kompleksitas rumus dan perhitungan yang kerap diasosiasikan dengan stereologi, karena prinsip dasar dan penerapannya dapat dipahami secara sistematis dan praktis.

Selama dua hari pelaksanaan, peserta mendapatkan materi teori dan praktik langsung mengenai metode stereology, pendekatan kuantitatif berbasis statistik dan geometri yang digunakan untuk mengestimasi parameter tiga dimensi, seperti volume, jumlah sel, atau luas permukaan, dari potongan jaringan dua dimensi. Peserta juga berkesempatan langsung mempraktikan langsung teknik stereologi pada foto mikroskopis dan menggunakan perangkat lunak ImageJ FIJI sebagai alat bantu penerapan stereologi. Salah satu peserta kursus, dr. Destiatpin Sofyaningrum, menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti kursus ini meskipun banyak rumus yang perlu dipelajari.

Kursus ini menjadi sarana penting dalam memperkenalkan dan mempopulerkan teknik stereologi di kalangan akademisi dan peneliti. Metode stereologi terbukti meningkatkan validitas dan akurasi kuantifikasi jaringan biologis, terutama dalam bidang histologi, neuroanatomi, patologi, serta riset penyakit degeneratif. Tidak seperti pendekatan visual atau semi-kuantitatif, stereologi menghasilkan data yang presisi, bebas bias, dan dapat direproduksi, menjadikannya alat penting dalam penelitian berbasis bukti (evidence-based research).

Pelaksanaan kegiatan ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education), melalui upaya peningkatan kapasitas ilmiah dan kualitas pendidikan riset di bidang biomedis.

Yogyakarta – Keluarga Besar Departemen Histologi dan Biologi Sel Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggelar acara silaturahmi pada Sabtu, 10 Mei 2025. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud kebersamaan dan untuk mempererat tali persaudaraan di lingkungan fakultas. Melalui acara ini, seluruh sivitas akademika dan keluarga besar Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM dapat saling mengenal lebih dekat, memperkuat rasa kekeluargaan, serta mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan.

Acara diawali dengan Pembukaan oleh MC yang memandu jalannya kegiatan dengan suasana hangat dan akrab. Dilanjutkan dengan Sambutan dari Kepala Departemen, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi seluruh keluarga besar FK-KMK dan penyampaian pesan penting mengenai menjaga silaturahmi di lingkungan kerja dan keluarga.

Sesi yang dinanti adalah Hikmah Silaturahmi yang disampaikan oleh sesepuh dan motivator, Prof. dr. Sofia Mubarika Haryana, M.Med.Sc, Ph.D. Beliau berbagi nilai-nilai spiritual dan moral mengenai pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama.

Untuk menambah kemeriahan, diadakan Pembagian Hadiah – Sesi 1 bagi peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan internal sebelumnya. Kemudian, peserta  diajak untuk mengasah kreativitas dalam Sesi Pelatihan: “Seni Keterampilan Mengemas Kado/Hadiah”, sebuah kegiatan praktis yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Keseruan berlanjut dengan Pembagian Doorprize – Sesi 2, yang menawarkan hadiah-hadiah menarik dan penuh kejutan.

Acara  ditutup secara resmi, dilanjutkan dengan Foto Bersama di area utama Float Resto sebagai dokumentasi kebersamaan, dan diakhiri dengan Makan Siang Bersama untuk semakin mempererat tali silaturahmi.

Acara silaturahmi ini  berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals). Dengan mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di lingkungan Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, kegiatan ini membangun fondasi kemitraan yang kuat antarindividu, yang esensial untuk kolaborasi efektif dalam mencapai tujuan bersama, baik dalam lingkup akademik, profesional, maupun sosial. Semangat kebersamaan yang terjalin akan mendorong terciptanya lingkungan kerja dan belajar yang suportif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi demi kemajuan bersama.

Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM bekerja sama dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Swaloka sukses menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan KSU Swaloka dan masyarakat Sarirejo, Maguwoharjo, Sleman. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan 30 tahun berdirinya KSU Swaloka.

Pemeriksaan kesehatan diikuti oleh 187 peserta, dengan dukungan penuh dari 21 staf dan mahasiswa Magister Ilmu Biomedis yang terlibat sebagai pemeriksa kesehatan dengan bantuan dari staf KSU Swaloka yang bertugas menjadi pengarah peserta pemeriksaan kesehatan.
Sebagai bagian dari persiapan, seluruh calon peserta diminta untuk menonton video panduan singkat melalui tautan https://bit.ly/PemeriksaanKesehatanKSUSwaloka. Video ini berisi penjelasan tentang alur pemeriksaan dan persiapan yang diperlukan, sehingga pada hari pelaksanaan peserta dapat mengikuti seluruh prosedur dengan lancar dan tertib.

Pada hari pelaksanaan, peserta menjalani berbagai pemeriksaan kesehatan dasar, antara lain:

  • Registrasi dan verifikasi data
  • Pemeriksaan tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan.
  • Pemeriksaan gula darah sewaktu, asam urat, kolesterol dan hemoglobin
  • Konsultasi dokter dan edukasi kesehatan bersama tenaga medis

Antusiasme peserta sangat tinggi terlihat dari tingkat kehadiran yang mencapai lebih dari 90%. Pemeriksaan ini tidak hanya bertujuan untuk deteksi dini kondisi kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai sarana edukasi pentingnya menjaga kesehatan secara rutin. Beberapa peserta ditemukan mengalami obesitas yang merupakan faktor risiko hipertensi dan kadar gula darah tinggi. Mereka kemudian diberikan edukasi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan terdekat dan membangun gaya hidup sehat.

Ketua KSU Swaloka, Bp. Yoseph Cahyono menyampaikan bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari kerja sama erat seluruh pihak, serta kesiapan peserta berkat diseminasi video panduan sebelum hari H. “Kami sangat mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dan berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkala untuk meningkatkan kesehatan komunitas,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa yang turut bertugas dari Program Studi Magister Ilmu Biomedik, dr. Destiatpin Sofyaningrum, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan karena memberikan kesempatan untuk berbaur dengan masyarakat Yogyakarta serta mempererat keakraban antar mahasiswa dan dosen di Departemen Histologi dan Biologi Sel.

Departemen Histologi dan Biologi Sel berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengabdian masyarakat melalui berbagai program promotif dan preventif di bidang kesehatan.

Sebagai bentuk implementasi komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), kegiatan ini mendukung tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dengan memperluas akses layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat. Selain itu, inisiatif ini juga mendukung tujuan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi strategis antara institusi pendidikan dan komunitas lokal untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Profesor Jianjun Liu saat ini adalah Pejabat Direktur Eksekutif dan Distinguished Institute Fellow di Genome Institute of Singapore (GIS) dan Profesor di Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore. Beliau banyak menerbitkan publikasi terkait kerentanan genetika pada berbagai penyakit (H-indeks 95, 2022), terutama di populasi Asia, termasuk Karsinoma Nasofaring (KNF).

Karsinoma nasofaring merupakan keganasan multifaktorial dengan distribusi unik. Pada populasi endemik, seperti di China Selatan, inuit di Eskimo, Maroko, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia, keganasan ini terkait dengan infeksi Virus Epstein-Barr (EBV). EBV merupakan anggota Herpesvirus yang umum menginfeksi; tapi bisa menjadi salah satu faktor terjadinya berbagai macam kanker. Seperti halnya keganasan lain, KNF familial (lebih dari 1 kejadian kanker dalam keluarga, dan umumnya terjadi di usia muda) diasumsikan karena adanya kerentanan genetika yang diwariskan, dan mendorong terjadinya kanker dalam keluarga. Pada KNF gen manusia terkait dengan kerentanan sampai saat ini belum teridentifikasi, selain pada gen penyandi Human Leucocyte Antigen (HLA) yang hanya merepresentasikan sekitar 10% risiko. Disisi lain, berdasar identifikasi oleh Prof Liu dkk, variasi genetika pada EBV diasumsikan berperan lebih dibanding HLA,berdasarkan kemudahan infeksi EBV melalui saliva. Temuan tersebut sudah dibuktikan pada beberapa populasi di area endemik, tapi belum pernah di Indonesia.

Prof Liu berkunjung ke FK-KMK UGM pada hari Rabu 23 April 2025, untuk berdiskusi bersama tim EBV-KNF, dari Departemen Histologi dan Biologi Sel (Jajah Fachiroh, Ph.D. dan Dewi K Paramita Ph.D.) serta dari Departemen THT-KL, RS Prof Sardjito (Dr. dr. Camelia Herdini, Sp.T.H.T.K.L(K), M.Kes., FICS.) dan dari Departemen THT-KL, RSA UGM (dr. Anton Sony Wibowo, Sp.T.H.T.K.L., M.Sc.) terkait kerjasama riset genomika EBV. Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut komunikasi teknis daring yang berjalan intensif selama tiga bulan terakhir. Pada pertemuan tersebut, Prof Liu juga mengunjungi infrastruktur penunjang riset seperti Biobank dan Lab Riset Terpadu FK-KMK UGM.  Di akhir kunjungannya, Prof Liu mewakili tim di Genome Institute of Singapore (GIS) menyatakan akan berupaya memberikan bantuan teknis untuk pengembangan riset genomika kanker di FK-KMK UGM, khususnya terkait dengan EBV dan KNF.

Kerjasama riset ini juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan fokus pada peningkatan kapasitas riset untuk pencegahan, deteksi dini, dan pengelolaan kanker di negara berkembang. Selain itu, kolaborasi ini mendukung tujuan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kemitraan internasional untuk memperkuat riset ilmiah, teknologi, dan inovasi dalam bidang kesehatan, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam pengendalian karsinoma nasofaring di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM telah sukses menyelenggarakan Kuliah Tamu Internasional pada Kamis, 17 April 2025, dengan menghadirkan narasumber terkemuka, Prof. Zixu Mao, M.D., Ph.D., Professor of Pharmacology and Neurology dari Emory University School of Medicine, Atlanta, Amerika Serikat.

Bertempat di Auditorium Gedung Pascasarjana Tahir Foundation, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana, staf pengajar, dan peneliti dari berbagai institusi. Acara dibuka oleh sambutan Ketua Departemen, dilanjutkan dengan perkenalan narasumber, dan penyampaian kuliah selama 50 menit.

Prof. Mao dikenal luas atas penelitiannya tentang mekanisme stres neuronal dalam penyakit neurodegeneratif. Ia menyoroti peran penting protein MEF2D dalam menjaga fungsi mitokondria serta implikasinya dalam patogenesis penyakit Parkinson. Selain itu, risetnya mengeksplorasi hubungan antara stres pada retikulum endoplasma dan jalur autophagy yang dimediasi chaperone (CMA), termasuk peran kunci p38 MAPK sebagai pengatur respon stres sel. Penemuan-penemuan ini telah membuka jalan bagi strategi terapi inovatif berbasis organel.

Dalam sesi bertajuk “An Organelle-Centric View of Neuronal Stress Response and Therapeutics in Neurodegenerative Diseases”, Prof. Mao memaparkan pendekatan terbaru dalam memahami respons stres sel saraf melalui perspektif organel — khususnya mitokondria, retikulum endoplasma, dan lisosom — serta implikasi terapeutiknya pada penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer.

Sesi tanya-jawab berlangsung aktif dan penuh antusiasme, menunjukkan minat besar peserta terhadap topik yang dibahas. Diskusi dilanjutkan secara lebih mendalam dalam sesi informal setelah kuliah, membuka peluang kolaborasi riset di bidang neurobiologi seluler dan terapi molekuler.

🎯 Tujuan dan Dampak Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk:

  • Memberikan akses sivitas akademika terhadap perkembangan riset internasional mutakhir di bidang neurobiologi dan terapi seluler. 
  • Mendorong kolaborasi akademik antara FK-KMK UGM dan institusi luar negeri. 
  • Mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDG) terutama: 
    • #SDG3 – Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan 
    • #SDG4 – Pendidikan Berkualitas 
    • #SDG17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan 

Kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi mahasiswa dan dosen untuk lebih aktif dalam riset interdisipliner, khususnya di bidang biologi sel saraf dan neurofarmakologi.

 

Ba-Duan-Jin, sebagai salah satu bentuk latihan Qigong tradisional, telah terbukti secara ilmiah memiliki manfaat signifikan dalam meningkatkan sistem imun seluler. Teguh Sugiharto, staf Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, menjadikan Ba-Duan-Jin sebagai rutinitas mingguannya. “Saya belajar dan memulai praktik Ba-Duan-Jin semenjak masa COVID-19, dan tentunya setelah mempraktikkannya, yang dulu pernah mengalami pinggang sakit-sakitan, sekarang berkurang.”, tegas Pak Teguh. Gerakan-gerakan dasar dalam Ba-Duan-Jin relatif sederhana, sehingga mudah dipelajari dan dapat diikuti oleh semua kelompok usia.

Ba-Duan-Jin ini menggabungkan gerakan lembut dan pernapasan terkontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qigong (latihan Qi atau terapi Qi) mampu memodulasi jumlah sel imun dalam darah tepi manusia (Lee et.al., 2003). Praktik ini diduga dapat menstabilkan sistem saraf simpatik, sehingga memicu rekrutmen dan proliferasi sel-sel imun (Lee et.al., 2003). Ba-Duan-Jin, sebagai latihan tradisional Tiongkok, terbukti efektif mengurangi gejala kelelahan (Liu et al., 2023).

Ba-Duan-Jin memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mendukung pencapaian SDG 3 tentang Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan. Latihan ini tidak hanya terjangkau dan dapat dilakukan di mana saja, tetapi juga mendukung gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit. Dengan meningkatkan imunitas dan mengurangi ketergantungan pada layanan kesehatan kuratif, Ba-Duan-Jin berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih sehat dan produktif, selaras dengan prinsip SDGs untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan semua usia.

Referensi :

Lee, M. S., Huh, H. J., Jeong, S. M., Jang, H.-S., Ryu, H., Park, J.-H., … Woo, W.-H. (2003). Effects of Qigong on Immune Cells. The American Journal of Chinese Medicine31(02), 327–335. doi:10.1142/S0192415X03001016

Liu, H., Liu, S., Xiong, L., & Luo, B. (2023). Efficacy of Baduanjin for treatment of fatigue: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Medicine, 102(32), e34707.doi:10.1097/MD.0000000000034707