Pada Jumat, 3 Oktober 2025, sekitar pukul 07.00 pagi, sebanyak delapan dosen dan tiga tenaga kependidikan (tendik) Departemen Histologi dan Biologi Sel, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang sedang mengikuti Pertemuan Ilmiah Nasional Perkumpulan Ahli Anatomi Indonesia 2025 melaksanakan ziarah ke makam Prof. dr. R. Soewasono Adisewojo di Astana Bibis Luhur, Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

Kompleks makam Astana Bibis Luhur merupakan makam keluarga trah Mangkunegaran. Suasananya asri dan rindang dengan banyak pepohonan, serta terasa hening di pagi hari. Makam-makam di kompleks ini dijaga dengan penuh rasa hormat oleh juru kunci, namun tidak tersedia daftar nama orang yang dimakamkan di sana dan juru kunci pun tidak hafal seluruh nama. Rombongan sempat berjalan menyusuri deretan makam untuk mencari pusara Prof. Soewasono hingga akhirnya menemukan makam beliau yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk kompleks. Makam Prof. Soewasono berada dalam satu deret tiga pusara berwarna putih: di sisi kiri beliau sendiri, di tengah makam sang istri (wafat 2013), dan di sisi kanan makam putranya (wafat 2015). Tulisan nama pada makam Prof. Soewasono telah memudar sehingga tidak mudah terbaca.

Pusara Prof. Soewasono di Astana Bibis Luhur

Prof. dr. R. Soewasono Adisewojo lahir pada 3 Mei 1925 dan wafat pada 7 April 1989. Beliau merupakan mahasiswa angkatan pertama FK UGM. Meskipun sebelumnya menempuh pendidikan menengah atas di jurusan bahasa, beliau berhasil menyelesaikan pendidikan kedokteran dengan prestasi membanggakan. Latar belakang jurusan bahasa membuat beliau memiliki kemampuan bahasa Arab dan bahasa Latin yang membantu memahami terminologi kedokteran dengan lebih mudah. Prof. Soewasono kemudian memperdalam bidang anatomi melalui penelitian di bidang neurosains di Amerika Serikat selama sekitar satu tahun, dan meraih jabatan Guru Besar pada usia yang relatif muda, yaitu sebelum 40 tahun.

Prof. Marsetyawan, salah satu murid beliau yang juga kemudian menjadi Guru Besar Histologi, mengenang, “Prof. Soewasono dikenal memiliki keahlian mendalam dalam anatomi makroskopis, terutama osteologi. Beliau juga sangat dihormati sebagai pakar zoologi.

Dedikasi dan pencapaiannya menjadikan Prof. Soewasono sosok penting dalam sejarah pendidikan kedokteran di Indonesia, khususnya di UGM. Sebagai Guru Besar Anatomi FK UGM, beliau merintis pembentukan Bagian Histologi yang terpisah dari Anatomi dan menjadi Kepala Bagian Histologi pertama. Prof. Soewasono berperan besar dalam mengembangkan bidang histologi, termasuk menghadirkan pakar-pakar dari luar negeri.

Kepiawaian Prof. Soewasono dalam menyampaikan kuliah membuatnya sangat dihormati dan selalu ditunggu oleh mahasiswa. Hal ini ditegaskan oleh Drg. Yustina Andwi Ari Sumiwi, M.Kes., dosen senior Departemen Histologi dan Biologi Sel:
Cara beliau menyampaikan kuliah luar biasa. Mahasiswa selalu menanti perkuliahan Prof. Soewasono karena jelas, sistematis, dan penuh wibawa.” Bu Andwi menambahkan, dalam setiap kuliah Prof. Soewasono selalu menyelipkan kisah-kisah lucu secara teratur. “Tidak terlalu banyak, namun kira-kira setiap 20 menit selalu ada sedikit selingan yang membuat mahasiswa tertawa. Selingan itu membuat suasana santai dan kuliah terasa sangat menyenangkan,” kenangnya.

Kenangan serupa juga disampaikan oleh dr. Rina Susilowati, yang mulai kuliah di FK UGM pada tahun 1985. Ia bercerita, “Prof. Soewasono merupakan pengajar tunggal mata kuliah Biologi Sel di program S1 Kedokteran. Beliau mengajar menggunakan overhead projector (OHP). Materi ditulis di plastik transparan dengan gambar-gambar buatan tangan beliau sendiri. Saya masih ingat jelas gambar struktur sel yang beliau lukis, terutama saat kuliah tentang cytoskeleton—entah mengapa masih saya ingat hingga sekarang.

Prof. Soewasono aktif mengajar pada program S1, S2, dan S3 hingga tahun 1985. Menurut kesaksian Dr. Sri Herwiyanti, dosen purnakarya Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM yang dulu merupakan salah satu mahasiswa bimbingan S2 beliau, “Prof. Soewasono tetap menerima mahasiswa bimbingan meski dalam kondisi sakit. Walaupun dirawat di rumah sakit, beliau tetap bersedia membimbing mahasiswa. Itu menunjukkan betapa besar dedikasi beliau terhadap pendidikan dan mahasiswanya,” ujarnya.

Di luar kampus, Prof. Soewasono dikenal sebagai pribadi yang baik, jujur, dan memperlakukan semua orang tanpa membeda-bedakan status sosial. Pada awal karirnya, beliau tetap membuka praktek sebagai dokter umum untuk membantu masyarakat, bahkan sering tidak menerima bayaran bila pasien berasal dari keluarga civitas akademika UGM. Karier kepemimpinannya pun gemilang: beliau menjabat sebagai Dekan FK UGM periode 1970–1975 dan berperan besar dalam pengelolaan serta pengembangan fakultas.

Prof. Soewasono berdiskusi dengan Prof. Mizuguchi dari Kobe Jepang yang berkunjung ke UGM awal tahun 1980 an.

Warisan keilmuan, kepemimpinan, dan pengabdian Prof. dr. R. Soewasono Adisewojo akan senantiasa menjadi teladan bagi civitas akademika FK-KMK UGM.

Kegiatan ziarah ke makam Prof. dr. R. Soewasono Adisewojo juga sejalan dengan semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh). Melalui ziarah ini, sivitas akademika Departemen Histologi dan Biologi Sel tidak hanya mengenang jasa pendidik dan pemimpin teladan, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai integritas, keteladanan, dan penghargaan terhadap sejarah pendidikan kedokteran Indonesia. Kegiatan ini menjadi refleksi atas pentingnya kesinambungan ilmu, etika, dan semangat pengabdian lintas generasi untuk memperkuat budaya akademik yang berkeadaban dan berkelanjutan.

Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM berpartisipasi aktif dalam Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) 2025 yang diselenggarakan oleh PAAI Cabang Jawa Tengah pada 2–3 Oktober 2025 di Hotel Harris, Solo.

Sebanyak 8 dosen, 3 tenaga kependidikan (tendik), 3 mahasiswa, dan 1 alumni turut hadir dan mempresentasikan hasil karya ilmiah dalam bentuk 5 poster dan 10 presentasi oral.

Presentasi Poster dan Oral oleh Dosen dan Tendik

Pada presentasi poster, kontribusi dalam optimasi teknik laboratorium juga dipaparkan oleh dua teknisi yang baru setahun ini bergabung di departemen Histologi dan Biologi Sel. Dari presentasi poster, Retno Winarti meneliti pengaruh durasi penyimpanan sampel buffy coat darah tikus terhadap kuantitas dan integritas RNA, yang penting untuk menjamin kualitas penelitian molekuler. Annisa Ramadhani memperkenalkan metode pembuatan blok parafin colon dengan orientasi irisan longitudinal untuk keperluan estimasi stereologi plexus myentericus, yang berpotensi meningkatkan akurasi analisis morfometrik jaringan saraf pencernaan.

Dosen Jajah Fachiroh menyampaikan kajian mengenai kemungkinan terjadinya penuaan thymus dan lien pada tikus Sprague Dawley yang diinduksi trimethyltin (TMT), memberikan perspektif baru terkait dampak toksikologi lingkungan terhadap organ limfoid.

Sementara itu, pada presentasi oral, Nur Aziz membahas profil varian genetik metiltransferase dan demetilase histon pada leukemia limfoblastik akut anak. Sebagai dosen junior, ia mengaku kesempatan ini memberinya pengalaman berharga untuk melatih kepercayaan diri sekaligus membangun jejaring dengan peneliti dari berbagai institusi.

“Saya merasa terhormat bisa berbagi hasil penelitian di forum nasional sebesar ini. Masukan dari para senior sangat membantu saya memperkaya perspektif riset ke depan,” ungkapnya.

Kajian imunopatologi kanker turut diperkaya dengan paparan Dewajani Purnomosari mengenai ekspresi Tumor Associated Macrophage (TAM) pada subtipe molekuler kanker payudara, serta penelitian Dewi Kartikawati Paramita tentang ekspresi SDF1 dan penyebaran tumor ke nodus limfatikus pada kanker nasofaring.

Selain itu, Dian Eurike Septyaningtrias memaparkan hasil penelitian mengenai pengaruh penghambatan TNF-α dengan etanercept terhadap ekspresi CX3CR1 pada hippocampus tikus model diabetes, yang memberikan wawasan baru mengenai interaksi sistem imun dan saraf dalam kondisi metabolik kronis.

Pada bidang pendidikan histologi, tiga dosen menyampaikan inovasi pembelajaran yang menarik. Yustina Andwi Ari Sumiwi menyoroti intervensi berbasis penguatan skor formatif dan pembelajaran teman sebaya untuk meningkatkan minat belajar praktikum Histologi. Saihas Suhda berbagi pengalaman penerapan praktikum berbasis sampel penelitian dalam program Summer Course FK-KMK UGM yang terbukti mampu memperdalam pemahaman mahasiswa terhadap histopatologi kanker. Sementara itu, Rina Susilowati mempresentasikan rancangan Terminologi Histologi Indonesia berbasis Terminologia Histologica sebagai langkah awal menuju upaya standardisasi nasional.Selain itu, presentasi pada sejarah dan penghargaan profesi turut memberi warna tersendiri. Dewi Sulistyawati menghadirkan sesi In memoriam berjudul “Y. Suhardi dan Sumaryati: Jejak Dedikasi Teknisi Histologi”, sebuah penghormatan atas dedikasi panjang teknisi histologi yang menjadi bagian penting dalam perjalanan keilmuan dan pendidikan histologi di Indonesia.

Kontribusi Alumni dan Mahasiswa

Selain dosen dan tendik, alumni dan mahasiswa juga turut berkontribusi dalam forum ini.
Devi Purnamasari, yang kini menjadi dosen di Universitas Negeri Surabaya, menyampaikan presentasi oral berjudul “Gambaran Inflamasi Ginjal pada Tikus Model Neurodegenerasi Akibat Induksi Trimetiltin”, yang merupakan bagian dari penelitian semasa studinya di UGM.

Tak kalah membanggakan, mahasiswa S2 minat Histologi dan Biologi Sel juga memperkaya forum dengan karya ilmiah mereka.
Fitriya Ramadhani, melalui presentasi oral, memaparkan “Estimasi Volume dan Jumlah Neuron CA1 di Hippocampus Mencit Model Kolitis dan Karsinogenesis Kolorektal”. Fitriya menuturkan bahwa kesempatan ini menjadi pengalaman berharga:

Presentasi di forum nasional memberi saya dorongan kepercayaan diri sekaligus masukan konstruktif dari para pakar. Saya semakin termotivasi untuk melanjutkan penelitian ke arah yang lebih aplikatif,” ujarnya.

Dua mahasiswa lainnya, Merry Nikita Br. Nainggolan dan Destiatpin Sofyaningrum, turut membagikan hasil penelitian dari praktikum S2 Magister Ilmu Biomedis melalui sesi poster.
Nikita mengangkat studi pendahuluan berjudul “Optimasi Estimasi Volume Stratum Granulare Gyrus Dentatus Hippocampus Tikus”, sedangkan Destiatpin mempresentasikan penelitian awal “Pengaruh Puasa Intermiten terhadap Distribusi Microglia pada Hippocampus Tikus Dewasa”.
Keduanya menegaskan bahwa pengalaman mengikuti PIN tidak hanya memperluas jejaring akademik, tetapi juga membuka wawasan metodologi riset yang lebih luas.

Prestasi

Dalam kesempatan ini, Dewajani Purnomosari meraih salah satu penghargaan sebagai penyaji terbaik, yang menjadi kebanggaan bagi Departemen.

Departemen Histologi dan Biologi Sel mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia PIN PAAI 2025 Cabang Jawa Tengah khususnya Universitas Sebelas Maret atas penyelenggaraan acara yang hangat, ilmiah, dan inspiratif. Semoga kegiatan ini semakin memperkuat kolaborasi antar perguruan tinggi, memperluas wawasan penelitian, serta menumbuhkan semangat pengembangan ilmu anatomi dan histologi di Indonesia.

Partisipasi aktif Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM dalam PIN PAAI 2025 juga selaras dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui riset biomedis tentang kanker, neurodegenerasi, dan imunopatologi yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat; SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) lewat inovasi pembelajaran histologi yang memperkuat mutu dan relevansi pendidikan kedokteran; serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi aktif antara dosen, tendik, mahasiswa, alumni, dan berbagai institusi dalam memperluas jejaring penelitian dan pengembangan ilmu anatomi dan histologi di Indonesia.

Sampah kertas merupakan salah satu jenis limbah yang paling banyak dihasilkan, baik di rumah, sekolah, maupun perkantoran. Menyadari dampak negatifnya terhadap lingkungan, Departemen Histologi & Biologi Sel FK-KMK UGM mengambil langkah nyata dengan menjalankan program daur ulang (recycle) sampah kertas di lingkungan kerja.

Program ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama, sampah kertas dipisahkan dari jenis sampah lainnya kemudian dikumpulkan di tempat yang kering. Kedua, departemen menyediakan titik pengumpulan khusus dan mengumumkan kepada staf tenaga kependidikan maupun dosen agar buku atau dokumen yang sudah tidak terpakai dapat diserahkan di lokasi tersebut. Setelah terkumpul, sampah kertas kemudian diambil oleh rekanan atau jasa daur ulang yang telah bekerja sama dengan departemen.

Selain membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), kegiatan ini juga memberikan manfaat tambahan berupa hasil penjualan dari kertas yang didaur ulang. Dengan demikian, program ini tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomis bagi departemen.

Inisiatif daur ulang ini sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan mendorong pengelolaan limbah yang berkelanjutan, serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) karena secara tidak langsung berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dari proses produksi kertas baru. Hal ini menjadi bukti bahwa langkah kecil di tingkat departemen dapat memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan global.

Staf Departemen Histologi dan Biologi Sel (Pak Wahyu) sedang mengumpulkan kertas yang akan didaur ulang

Departemen Histologi dan Biologi Sel, FK-KMK UGM, kembali menorehkan prestasi di panggung akademik internasional. Salah satu dosennya, dr. Satrio Adi Wicaksono, berangkat ke Charleston, Amerika Serikat, untuk menghadiri Konferensi Internasional Endothelin ke-19 (ET-19) tahun 2025 yang digelar pada 21–24 September 2025.

Konferensi Endothelin merupakan forum ilmiah dua tahunan yang mempertemukan para peneliti dunia dari bidang biomedis, kedokteran, dan farmakologi untuk membahas perkembangan terkini mengenai sistem endothelin—baik dari sisi dasar maupun aplikasinya pada penyakit manusia. Dalam forum ilmiah bergengsi yang dihadiri peneliti dari lebih dari sembilan negara, dr. Satrio tampil sebagai pemapar pada sesi presentasi lisan bidang “Endocrinology/Metabolism”. Ia membawakan hasil riset berjudul “Endothelin Signalling Orchestrates Telogen-to-Anagen Transition in Hair Follicle”.

Melalui penelitiannya, dr. Satrio menyingkap peran protein endothelin-2 dalam regenerasi folikel rambut pada model hewan coba (tikus), khususnya mekanisme transisi fase pertumbuhan rambut (telogen ke anagen) setelah mendapat rangsangan eksternal seperti bercukur. Penemuan ini berpotensi memberi pemahaman baru mengenai biologi regeneratif serta arah pengembangan terapi kulit dan rambut.

Saat ini, dr. Satrio sedang menempuh studi doktoral (S3) di Kobe University, Jepang, di bawah bimbingan Prof. Noriaki Emoto, M.D., Ph.D. dan Asst. Prof. dr. Gusty Rizky Teguh Ryanto, Ph.D.. Ia dijadwalkan menyelesaikan studinya tahun ini, dan keikutsertaannya dalam ET-19 menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring riset internasional.

“Bisa mempresentasikan hasil penelitian di forum sebesar ET-19 merupakan kesempatan yang sangat berharga. Saya berharap melalui pertemuan ini terjalin kolaborasi penelitian yang lebih luas, yang nantinya dapat mendukung pengembangan ilmu biomedis di Indonesia,” ujar dr. Satrio.

Partisipasi aktif dosen muda Indonesia dalam konferensi ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga membuka peluang kolaborasi global lintas disiplin yang akan membawa dampak positif bagi pengembangan riset dan pendidikan di Departemen Histologi dan Biologi Sel.

Kehadiran UGM dalam ajang internasional ini juga sejalan dengan komitmen universitas dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain:

  • #SDG3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, melalui penelitian biomedis yang relevan untuk peningkatan kesehatan manusia.
  • #SDG4 Pendidikan Berkualitas, lewat peningkatan kapasitas akademik dosen dan mahasiswa melalui pengalaman internasional.
  • #SDG17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dengan memperluas jejaring dan kolaborasi penelitian di tingkat global.

Dengan capaian ini, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM semakin meneguhkan posisinya sebagai bagian dari komunitas akademik internasional yang aktif berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa.

Peringatan Kemerdekaan Indonesia selalu diperingati dengan meriah dan antusiasme di seluruh pelosok Indonesia, termasuk di Padukuhan Banteng, Kelurahan Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kab. Sleman. Rangkaian kegiatan dimulai pada 16 Agustus dengan lomba tumpeng dimana peserta ditantang untuk berkreasi menyajikan tumpeng dari bahan yang sepenuhnya bisa dikonsumsi, tanpa tambahan dekorasi non-pangan seperti pita atau plastik, dilanjutkan upacara bendera dan karnaval pada 17 Agustus pagi.

Salah satu hal yang menarik adalah keterlibatan Dr. Dewajani Purnomosari, Dosen Departemen Histologi dan Biologi Sel Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, yang akrab disapa Bu Neni. Beliau turut serta dalam lomba tumpeng bersama warga, dan kreasi tumpeng timnya berhasil meraih juara pertama.

Pada 17 Agustus pagi, usai pelaksanaan upacara bendera, warga kembali berkumpul dalam lomba karnaval yang meriah. Bu Neni turut tampil memimpin di barisan depan karnaval bersama warga. Kehadiran Bu Neni di tengah masyarakat menjadi simbol nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan komunitas lokal. Dengan berbagai kostum dan atraksi kreatif, suasana peringatan kemerdekaan semakin semarak, menghadirkan kegembiraan lintas generasi.

Partisipasi aktif Bu Neni sebagai bagian sivitas akademika dalam kegiatan masyarakat ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin 11, yakni “Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan” (Sustainable Cities and Communities), yang menekankan pentingnya membangun komunitas yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Kolaborasi antara dosen dan warga dalam kegiatan sosial budaya menjadi bentuk nyata kontribusi pendidikan tinggi bagi penguatan modal sosial masyarakat.

Dr. Rina Susilowati, staf pengajar dari Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK Universitas Gadjah Mada, berpartisipasi dalam 8th International Anatomical Science and Cell Biology Conference (IASCBC), yang berlangsung pada tanggal 14-15 Agustus 2025 di Connexion Conference & Event Centre, Kuala Lumpur, Malaysia. Acara ini diselenggarakan oleh Malaysian Association of Anatomist (MAA) bekerja sama dengan Perkumpulan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI).

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Rina Susilowati diundang sebagai pembicara pada simposium bertema anatomi dan histologi tulang bersama dua pembicara lain, yaitu Dr. Nurul Asyiqin (Malaysia) dan Dr. Uruj Zehra (Pakistan). Beliau menyampaikan presentasi berjudul Unbiased Stereological Assessment of Scaffold-based Bone Regeneration: Essential Parameters For Evaluation yang membahas tentang manfaat penerapan teknik stereologi dalam penelitian tulang, khususnya untuk regenerasi tulang berbasis perancah.

Pada presentasi tersebut dipaparkan parameter utama yang dapat dinilai dari sampel sediaan histologi  melalui metode stereologi meliputi fraksi volume tulang, arsitektur trabekula, degradasi perancah, respon inflamasi, dan vaskularisasi. Implementasi yang efektif memerlukan strategi pengambilan sampel yang terencana dan memiliki desain yang baik serta penggunaan alat ukur geometris yang sesuai untuk meningkatkan akurasi pengukuran. Contohnya adalah mengukur volume perancah dan tulang baru yang terbentuk dengan metode Cavalieri. Selain itu konektivitas tulang terutama penting diukur untuk menilai kekuatan trabekula tulang.  Dengan berpegang pada prinsip “do more less well”, stereologi mengoptimalkan upaya pengumpulan data dengan menyeimbangkan akurasi dan efisiensi.

Selain menjadi pembicara, Dr. Rina Susilowati juga turut berperan sebagai moderator pada salah satu sesi presentasi oral dan dipercaya menjadi salah satu  juri dalam kompetisi poster ilmiah. Keterlibatan ini menunjukkan pengakuan komunitas ilmiah internasional terhadap kompetensi akademik dan kontribusi dosen Departemen Histologi dan Biologi Sel FKKMK UGM dalam bidang histologi  dan biologi sel.

Konferensi ini dihadiri oleh peserta dan narasumber dari lebih dari 20 negara, mencakup peneliti, akademisi, dan praktisi dari berbagai bidang yang berkaitan dengan anatomi, biologi sel, serta ilmu kesehatan. Pertemuan internasional ini menjadi ajang penting untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan hasil riset terkini.

Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ini, Dosen departemen Histologi dan Biologi Sel  diharapkan dapat memperkuat jejaring internasional, membuka peluang kolaborasi riset lintas negara, serta membawa manfaat bagi pengembangan pendidikan dan penelitian di Universitas Gadjah Mada dan di Indonesia secara umum. Pertemuan IASCBC berikutnya dijadwalkan akan diselenggarakan di Taipei pada tahun 2027. 

Keterlibatan Dr. Rina Susilowati dalam konferensi ini mendukung SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being) melalui pengembangan riset regenerasi tulang, serta SDG 4 : Pendidikan Berkualitas (Quality Education) dan SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals) dengan memperkuat kapasitas akademik, jejaring internasional, dan kolaborasi riset lintas negara.

Tegal, 15 Juli 2025 –Nur Aziz, S.Farm., Ph.D., dosen dari Departemen Histologi dan Biologi Sel Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), menghadiri undangan dari SMA Tahfizh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal dalam rangka memberikan sosialisasi perguruan tinggi kepada para siswi. Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda Pekan Orientasi Santriyah dan Pengenalan Lingkungan Sekolah tahun ajaran 2025/2026.

Dalam sesi penyampaian materi yang berlangsung pada Selasa pagi, Dr. Aziz memberikan motivasi serta wawasan terkait dunia pendidikan tinggi. Ia menekankan pentingnya bagi para siswi untuk mengenali minat dan bakat sejak dini, sebagai landasan dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuai di perguruan tinggi. Beliau juga membagikan kisah inspiratif dari pengalaman akademiknya, baik pengalamannya menempuh pendidikan di dalam negeri maupun luar negeri, guna menumbuhkan semangat dan keyakinan para santriyah untuk meraih cita-cita.

“Berdasarkan data peminatan, sebagian besar santriyah kami ingin melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, termasuk ke Fakultas Kedokteran UGM. Kehadiran narasumber langsung dari kalangan akademisi tentu menjadi pengalaman yang sangat berarti dan memotivasi bagi mereka,” ungkap Abdul Azid, M.Pd., Kepala SMA Tahfizh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dengan sekolah menengah atas dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan. Para siswi tampak aktif bertanya dan menggali informasi seputar seleksi masuk perguruan tinggi, tips memilih jurusan, tips belajar yang efektif, serta pengalaman-pengalaman menarik dari narasumber ketika studi diluar negeri.

Kegiatan sosialisasi ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 4 (Pendidikan yang Berkualitas), yakni menjamin pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Dengan memperluas akses informasi dan motivasi kepada siswi dari latar belakang pesantren tahfidz, UGM turut berkontribusi dalam menciptakan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Rina Susilowati dari Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM baru saja melakukan publikasi hasil penelitian pada jurnal Annals of Anatomy (Elsevier, Juni 2025) dengan judul “TNF-α antagonist alleviates muscular layer enlargement but does not prevent myenteric neuronal loss in the colon of streptozotocin-induced diabetic rats”

Penelitian ini merupakan salah satu hasil disertasi Tri Agusti Sholikah, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS), yang telah diwisuda dari prodi Doktor FK-KMK UGM tahun 2024.

Studi ini menyoroti komplikasi gastrointestinal pada diabetes, terutama perubahan struktur dan sel-sel saraf di kolon (usus besar). Salah satu fokus utamanya adalah mengevaluasi pengaruh etanercept, obat yang menghambat kerja protein proinflamasi TNF-α, dalam mencegah kerusakan jaringan akibat diabetes tipe 2. Tikus dalam penelitian ini dibagi menjadi kelompok sehat, kelompok diabetes tanpa pengobatan, dan kelompok diabetes yang mendapatkan etanercept secara teratur.

Penelitian ini menggunakan stereologi, sebuah metode kuantitatif berbasis prinsip geometri spasial, untuk menghitung jumlah neuron serta volume lapisan dinding usus berbasis desain. Pendekatan stereologi memungkinkan pengukuran yang lebih akurat dan representatif dan tidak bias. Artikel yang baru terbit ini juga didukung oleh pakar stereologi internasional Jens Nyengaard dari Aarhus University, Denmark sebagai salah satu tim penulis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanercept efektif menurunkan ekspresi penanda kematian sel seperti caspase‑3 (apoptosis) dan Gasdermin D (pyroptosis), serta mencegah penebalan lapisan otot kolon. Namun, obat ini tidak mampu mencegah penurunan jumlah neuron pada dinding kolon yang tetap terjadi pada kelompok diabetes, meskipun peradangan telah ditekan.

Tri Agusti Sholikah menjelaskan, “Kami menemukan bahwa etanercept memang mampu menekan peradangan dan perubahan struktural pada otot usus besar, tetapi kehilangan neuron tetap terjadi. Ini menunjukkan bahwa mekanisme kerusakan neuron pada diabetes mungkin lebih kompleks dan melibatkan jalur selain TNF-α. Diperlukan pendekatan terapi kombinasi untuk benar-benar melindungi jaringan saraf usus pada kondisi kronis seperti diabetes.”

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami dampak peradangan kronis terhadap sistem pencernaan pada diabetes, serta menegaskan pentingnya pengukuran kuantitatif berbasis stereologi dalam mengevaluasi struktur jaringan. Kerja sama antara UGM, UNS, dan Aarhus University juga memperkuat kualitas dan relevansi ilmiah temuan ini dalam konteks global.

Penelitian ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan menyediakan bukti ilmiah yang dapat mendukung pengembangan terapi yang lebih efektif untuk komplikasi diabetes, penyakit kronis yang menjadi beban kesehatan global. Selain itu, kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan luar negeri, seperti UGM, UNS, dan Aarhus University, mencerminkan implementasi SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang mendorong kerja sama internasional dalam riset kesehatan. Penelitian ini juga mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas melalui keterlibatan aktif mahasiswa program doktoral dalam menghasilkan riset berbasis teknologi kuantitatif mutakhir seperti stereologi, yang memperkaya proses pembelajaran dan pengembangan kapasitas ilmiah nasional.

Pada bulan Juni 2025, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan internal bagi dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Kegiatan berlangsung dalam dua sesi yaitu tanggal 20 dan 30 Juni 2025. Pelatihan internal ini merupakan pelatihan dua macam ketrampilan yaitu praktik penggunaan mikroskop confocal untuk fotomikrografi, dan perancangan permainan kolaboratif. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tendik dalam bidang mikroskopi, khususnya dalam pengambilan dan analisis citra mikroskopik resolusi tinggi, serta meningkatkan kompetensi dalam menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis melalui media permainan yang dirancang secara edukatif dan partisipatif.

Pelatihan ini lahir dari kesadaran bahwa kerja sama dan kebersamaan adalah fondasi penting dalam membangun departemen yang solid dan produktif. Melalui pendekatan game-based learning, peserta tidak hanya belajar merancang permainan, tetapi juga menggali potensi komunikasi, kreativitas, dan kolaborasi tim dalam konteks kerja sehari-hari.

Sesi pertama yang diselenggarakan pada 20 Juni 2025  diisi dengan pengenalan konsep dasar permainan edukatif, prinsip psikologi dalam interaksi kelompok, serta strategi membuat permainan yang mendorong keterlibatan aktif semua pihak. Pada sesi pertama juga dilakukan praktek pengambilan gambar mikroskopik menggunakan preparat jaringan histologis. Suasana pelatihan berlangsung interaktif. Para peserta diberi kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai parameter pemindaian dan belajar melakukan optimasi gambar agar mendapatkan hasil citra yang tajam dan informatif.

Sesi kedua, yang berlangsung pada 30 Juni 2025, para peserta mendiskusikan berbagai ide permainan yang dirancang dan dipresentasikan secara kelompok, mulai dari permainan strategi hingga permainan berbasis simulasi situasi nyata di lingkungan akademik. Tak hanya menyenangkan, permainan-permainan ini dirancang untuk menyiratkan nilai penting tentang kepercayaan, komunikasi, serta semangat gotong royong.

Kegiatan pelatihan internal tidak hanya berdampak pada pengembangan keterampilan individu, tetapi juga menjadi langkah konkret departemen dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Pelatihan ini berkontribusi pada:

SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan metode pembelajaran dan pengembangan kapasitas staf akademik.

SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan membangun jejaring dan kerja sama yang kuat antar elemen dalam institusi.

Sebagai hasil dari pelatihan ini, para dosen dan tendik diharapkan mampu memanfaatkan mikroskop confocal tidak hanya untuk kegiatan pengajaran, tetapi juga untuk menunjang penelitian dan publikasi ilmiah. Langkah ini menjadi bagian dari strategi penguatan kapasitas internal yang berkelanjutan, guna menjaga relevansi dan daya saing institusi di tingkat nasional maupun global. Melalui pelatihan ini, Departemen Histologi dan Biologi Sel juga menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif, dan menyenangkan. Suasana kebersamaan yang tercipta menjadi modal berharga dalam menjalankan tugas-tugas akademik dan pelayanan pendidikan yang berkualitas di masa depan.

 

Pada Akhir Mei kemarin, salah satu dosen muda Departemen Histologi dan Biologi Sel, Nur Aziz, Ph.D., berkesempatan menjadi narasumber dalam podcast yang dikelola Magister Ilmu Biomedik (MIB), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada, yaitu Retina Biomedika Eposide 3. Pada podcast tersebut, selain memperkenalkan mengenai data transkriptomik publik, Pak Aziz juga membahas mengenai manfaat dan apa saja yang perlu diperhatikan mengenai penggunaan data tersebut untuk kepentingan penelitian.

Perlu diketahui bahwa saat ini terdapat berbagai basis data yang mengumpulkan berbagai studi transkriptomik untuk dapat diakses secara umum sehingga menjadi data transkriptomik publik. Sumber data transkriptomik publik dapat berasal dari studi kasus kontrol pada berbagai kanker yang disimpan dalam basis data The Cancer Genome Atlas Program (TCGA), studi kasus kontrol pada penyakit tertentu selain kanker, studi dengan partisipan orang sehat saja, maupun studi dengan subjek hewan coba. Oleh karena data transkriptomik publik berasal dari berbagai studi, maka perlu diperhatikan bahwa bentuk data transkriptomik publik sangat bervariasi, dan bahkan beberapa data masih berupa data mentah, seperti misalnya data hasil sequencing.

Pak Aziz selanjutnya memberi contoh pemanfaatan data transkriptomik publik dalam penelitian, yaitu sebagai sumber untuk analisis pendahuluan atau bisa juga untuk mengkonfirmasi hasil penelitian. Untuk yang dimanfaatkan dalam analisis pendahuluan, misalnya dalam penelitian pengembangan penanda biologis untuk monitoring terapi suatu kanker, maka tahap awal yang penting adalah pemilihan dan pengumpulan data transkriptomik publik dengan jenis kanker yang sama dan desain studi yang mirip atau bahkan sama. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis ulang terhadap data-data yang telah dipilih tersebut, baik secara kuantitatif maupun secara fungsional. Dengan menganalisis ulang data transkriptomik publik tersebut, penelitian pendahuluan yang membutuhkan studi transkriptomik menjadi jauh lebih murah karena tidak membutuhkan biaya besar untuk penelitian di laboratorium, yang menurut pak Aziz dapat mencapai minimal Rp13.5 juta per sampel. Selain menghemat biaya, analisis ulang data transkriptomik publik tersebut juga dapat menghemat waktu dan tenaga sehingga pelaksanaan penelitian menjadi lebih efisien. 

Namun begitu, Pak Aziz memaparkan bahwa ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan saat menggunakan data transkriptomik publik. Yang pertama yaitu kemungkinan sedikitnya atau bahkan tidak tersedianya data transkriptomik publik yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan, sehingga peneliti memang harus cermat saat mendesain suatu penelitian agar tetap efisien. Yang kedua adalah pengguna perlu membekali diri dengan kemampuan analisis data yang baik untuk dapat menganalisis ulang data transkriptomik publik. Yang ketiga adalah perlunya tambahan analisis data yang memperkuat hasil analisis data transkriptomik, misalnya analisis data proteomik. Yang terakhir adalah meskipun data transkriptomik dapat diakses secara umum, tetapi secara etika, sumber data yang diambil untuk dianalisis ulang perlu mendapat kredit yang sesuai, misalnya dicantumkan sebagai referensi dalam publikasi. 

Melalui podcast yang juga disiarkan di kanal YouTube MIB tersebut, pendengar dan penonton (terutama mahasiswa pasca-sarjana serta dosen dan peneliti) diharapkan mulai membuka diri terhadap penggunaan data transkriptomik publik untuk efisiensi penelitian, mengingat budget penelitian yang umumnya relatif sedikit dibandingkan dengan kebutuhan yang tinggi. Dengan tersampaikannya berbagai informasi penting mengenai penggunaan data transkriptomik publik untuk kepentingan penelitian yang ikut berperan dalam peningkatan kualitas pendidikan, maka kegiatan podcast Retina Biomedika episode 2 tersebut telah mendukung Tujuan Pembangunan yang Berkelanjutan atau TPB (Sustainable Development Goals, SDGs) nomor 4 mengenai pendidikan yang berkualitas.