Mengunggah video dengan takarir dan teks dapat meningkatkan jangkauan penonton
Video dapat menjadi media pembelajaran tambahan yang efisien untuk dikombinasikan dengan metode pembelajaran tatap muka. Pembuatan video dapat bertujuan untuk memberikan penjelasan konsep suatu materi sebelum mahasiswa bertatap muka dan belajar lebih dalam mengenai materi tersebut. Video juga dapat berupa instruksi kerja yang dibagikan sebelum mahasiswa menerapkan instruksi tersebut secara langsung di lapangan. Hal tersebut mengemuka pada webinar “Creating a blended learning classroom with videos” yang diadakan oleh The Journal of Visualized Experiments (JoVE) secara daring pada 25 Juli 2024 yang diikuti oleh Saihas Suhda Ph.D., salah satu dosen Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM.
Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM sendiri telah memanfaatkan situs web milik Universitas, yaitu Gadjah Mada e-learning (Gamel) dan eLOK, untuk mengunggah video mengenai penjelasan praktikum. Video tersebut dapat diakses oleh mahasiswa pada saat blok berlangsung sebagai bahan sebelum mengikuti praktikum di Laboratorium. Selain itu, melalui kanal Youtube @histo-bioselfk-kmkugm6093, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM juga mengunggah berbagai video seperti video dengan topik imunologi, histologi, biologi sel dan molekuler, serta video berupa siaran langsung kegiatan temu ilmiah. Jumlah video yang telah diunggah per 30 Juli 2024 adalah sebanyak 63 dengan jumlah pelanggan sebanyak 1890 dan jumlah penonton lebih dari 140 ribu.
Beruntungnya, untuk video yang diunggah di YouTube, penonton dapat mengaktifkan takarir (subtitles/captions) secara otomatis dan memunculkan teks yang diucapkan (transcript) di sebelah kiri video yang ditayangkan. Meskipun dijelaskan dalam webinar tersebut bahwa perlu adanya tambahan takarir dan teks yang sesuai dengan video untuk menghindari kesalahan kata yang dimunculkan secara otomatis oleh YouTube. Adanya takarir dan teks yang sesuai merupakan strategi untuk dapat meningkatkan minat penonton secara lebih luas, karena video menjadi lebih mudah untuk disimak dengan kondisi apapun, termasuk oleh orang dengan keterbatasan pen
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!