Gedung baru NTUH, tempat Departemen Patologi berada

Salah satu alat yang dimiliki oleh Departemen Patologi

Pada bulan September 2024, beberapa perwakilan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menjalani kursus singkat selama satu bulan di National Taiwan University of Health (NTUH). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mempererat kerjasama yang telah terjalin lama antara UGM dan NTUH melalui studi banding yang dilakukan secara periodik setiap tahunnya.

Kali ini, perwakilan dari Departemen Histologi dan Biologi Sel Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, yang juga merupakan perwakilan dari Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM), berkesempatan untuk belajar di Departemen Patologi NTUH selama dua minggu, yang dilanjutkan studi di Departemen Medical Genetics selama dua minggu.

Fokus utama dari studi banding ini adalah untuk mendalami penerapan layanan medis presisi (precision medicine), yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di UGM dan Indonesia secara umum. Selama kunjungan pelatihan, peserta diharapkan dapat mengumpulkan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang relevan, yang nantinya dapat diterapkan di lingkungan UGM.

UGM berkomitmen untuk terus melakukan studi banding ke berbagai departemen NTUH lainnya, guna memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan dalam bidang medis. Dengan demikian, diharapkan kerjasama ini tidak hanya memperkuat hubungan antara UGM dan NTUH, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan layanan kesehatan di Indonesia.

 

Gedung Rumah Sakit Anak, tempat Departemen Medical Genetics berada

Publikasi yang diterbitkan tahun 2024

Pada tahun 2024 ada 21 publikasi Internasional yang dihasilkan oleh staf departemen Histologi dan Biologi Sel FKKMK UGM. Berikut ini adalah 8 publikasi utama beserta penjelasan singkatnya

  1. Sholikah et al. (2024, Maret 18):
    Pemberian antagonis TNF-α terbukti mampu mencegah pembesaran kolon pada model tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin. Hal ini menunjukkan manfaat terapeutik dalam pengelolaan komplikasi gastrointestinal pada kondisi diabetes. Terapi ini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi jangka panjang pada pasien diabetes.

Referensi: Sholikah TA, Septyaningtrias DE, Sumiwi YAA, Muthmainah M, Susilowati R. Prevention of colon enlargement by TNF-α antagonist in a streptozotocin-induced diabetic rat model. Histol Histopathol. 2024 Nov;39(11):1443-1455. doi: 10.14670/HH-18-735. Epub 2024 Mar 18. 

  1. Omadhika et al. (2024, April 1):
    Makrofag tipe M2 ditemukan mendominasi kolon tikus yang mengalami kanker kolorektal terkait inflamasi yang diinduksi DMH. Distribusi ini menunjukkan peran penting makrofag M2 dalam mendukung lingkungan mikro tumor. Temuan ini memberikan wawasan tentang target imunoterapi berbasis makrofag pada kanker kolorektal.

Referensi: Omadhika WA, Solikhah S, Adrianto AA, Purwestri YA, Paramita DK. M2 Macrophage Prominently Distributed in the Rat’s Colon of DMH-Induced Inflammation Associated Colorectal Cancer. Asian Pac J Cancer Prev. 2024 Apr 1;25(4):1357-1362. doi: 10.31557/APJCP.2024.25.4.1357.

  1. Adrianto et al. (2024, Juni 1):
    Perubahan morfologi dan inflamasi merupakan tahap awal dalam patogenesis kanker kolorektal yang diinduksi 1,2-dimetilhidrazin pada tikus. Temuan ini memberikan wawasan penting untuk pencegahan dan terapi kanker kolorektal berbasis mekanisme inflamasi. Penelitian ini menyoroti hubungan erat antara inflamasi kronis dan perkembangan tumor.

Referensi: Adrianto AA, Riwanto I, Sadhana U, Setyawan H, Mahati E, Widyarini S, Wandita AAA, Paramita DK. Morphological Changes and Inflammation Preceded the Pathogenesis of 1,2-Dimethylhydrazine-Induced Colorectal Cancer. Asian Pac J Cancer Prev. 2024 Jun 1;25(6):2059-2067. doi: 10.31557/APJCP.2024.25.6.2059. 

  1. Nurtanio et al. (2024, Juli 14, Epub):
    Studi ini menemukan ekspresi gen ERVW-1 yang lebih rendah serta VEGF, FLT-1, dan HIF-1 yang lebih tinggi pada plasenta bayi dengan berat lahir rendah di Indonesia. Perubahan ekspresi gen ini berpotensi berkontribusi pada gangguan pertumbuhan plasenta. Penelitian ini memberikan dasar untuk memahami mekanisme molekuler gangguan pertumbuhan janin.

Referensi: Nurtanio T, Nabila BZ, Fachiroh J, Nuraini N, Purnomosari D. Lower ERVW-1 and higher VEGF, FLT-1 and HIF-1 gene expression in placentae of low birth babies from Indonesia. Placenta. 2024 Sep 2;154:162-167. doi: 10.1016/j.placenta.2024.07.006. Epub 2024 Jul 14.

  1. Haryana et al. (2024, Agustus 1):
    Penelitian ini mengeksplorasi peran miRNA dalam memodulasi checkpoint G2/M pada pasien kanker payudara dan kondisi fibroadenoma mammae (FAM). Profil miRNA menunjukkan perbedaan regulasi antara kedua kondisi, dengan implikasi pada kontrol siklus sel dan tumorigenesis. Temuan ini membuka peluang untuk pengembangan terapi berbasis miRNA sebagai modulator “checkpoint” G2/M pada kanker payudara.

Referensi: Haryana SM, Ardiansyah SA, Noficandra H, Wardana T, Sesotyosari SL, Arfira FR, Satriyo PB, Setiasari DW, Heriyanto DS. G2/M Checkpoint Modulation: Insights from miRNA Profiles in FAM and Breast Cancer. Asian Pac J Cancer Prev. 2024 Aug 1;25(8):2661-2668. doi: 10.31557/APJCP.2024.25.8.2661.

  1. Septyaningtrias et al. (2024, Agustus 22, Epub):
    Penelitian ini menemukan bahwa respon anti-inflamasi dan glial berkontribusi dalam menjaga fungsi kolon normal pada tikus yang diinduksi trimetiltin. Mekanisme ini dianggap penting sebagai respon tubuh untuk mencegah kerusakan jaringan yang lebih parah akibat toksin. Penemuan ini juga menunjukkan peran penting glia dalam mempertahankan homeostasis usus.

Referensi: Septyaningtrias DE, Muliyantoro NSS, Sumiwi YAA, Susilowati R. Anti-inflammatory and glial response maintain normal colon function in trimethyltin-treated rats. Histochem Cell Biol. 2024 Dec;162(6):477-486. doi: 10.1007/s00418-024-02320-x. Epub 2024 Aug 22.

  1. Susilowati et al. (2024):
    Terapi sitikolin meningkatkan ekspresi BDNF pada ganglion trigeminal tikus setelah cedera nervus mentalis. Hasil ini mendukung potensi sitikolin dalam mempercepat pemulihan saraf melalui stimulasi faktor neurotropik. Studi ini memberikan dasar untuk aplikasi klinis sitikolin dalam pengelolaan gangguan saraf.

Referensi: Susilowati R, Armandari I, Arindra P. K, Pakaya D, Nyengaard J. R. Citicoline Administration Increases the Brain-derived Neurotrophic Factor (Bdnf) Expression in the Trigeminal Ganglion of Rats Post-mental Nerve Injury. Biomed Pharmacol J 2024;17(4).

  1. Putranto et al. (2024):
    Studi ini mengevaluasi konsentrasi sRAGE dan TNF-α sebagai penanda untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak-anak dengan dan tanpa sindrom Down. Hasil menunjukkan bahwa penanda ini memiliki potensi untuk membedakan kondisi kardiovaskular dalam populasi tersebut. Penelitian ini membuka peluang untuk pengembangan metode diagnostik yang lebih spesifik dan non-invasif.

Referensi: Putranto, E. W., Kartika Murni, I., Wahyuningsih, A. T., & Suryono Patria, Y. (2024). Peripheral circulatory concentration of soluble receptor for advanced glycation end products (sRAGE) and tumor necrosis factor-α (TNF-α) as biomarkers for congenital heart disease in children with and without Down syndrome. Journal of Medicinal and Pharmaceutical Chemistry Research, (), 1554-1563. doi: 10.48309/jmpcr.2025.471982.1401 

Publikasi yang diterbitkan tahun 2024

Semoga publikasi ini bermanfaat dan dapat dihasilkan publikasi yang lebih banyak dan lebih baik di tahun tahun berikutnya.

 

Poster pelatihan

Neurobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari biologi sistem saraf. Jaringan saraf berperan dalam regulasi fungsi tubuh manusia sehingga kerusakan saraf terlibat dalam patogenesis berbagai penyakit, baik dalam bidang neurologi dan psikiatri, serta dalam bidang klinis yang lain. Pengembangan diagnosis dan terapi selain dilakukan oleh peneliti yang juga berperan sebagai tenaga medis perlu juga melibatkan peneliti pra klinis. Oleh karena itu diperlukan suatu pelatihan yang dapat menggabungkan pengembangan wawasan dan kompetensi untuk pengembangan diagnosis dan terapi.

 

Pelatihan Neurobiologi untuk Peneliti dan Klinisi dirancang sebagai suatu pembelajaran interaktif dengan menggunakan video pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta secara daring. Peserta juga dapat mengajukan pertanyaan lewat LMS yang akan dibahas oleh narasumber pada pertemuan diskusi interaktif. Dengan menggunakan media daring, maka akses pelatihan ini terbuka untuk semua tenaga medis yang ada di semua daerah yang memiliki akses internet. Efisiensi biaya juga merupakan salah satu pertimbangan pemilihan metode ini karena tidak diperlukan biaya khusus untuk transportasi dan akomodasi. Diharapkan pelatihan ini dapat dijangkau oleh seluruh tenaga medis dan peneliti yang membutuhkan.

 

Karena bidang neurobiologi sangatlah luas, maka tiap tahunnya akan dipilih satu topik utama yang akan dibahas secara mendalam. Pada tahun 2024 ini, topik yang dipilih yaitu penyakit degenerasi saraf khususnya penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Penyakit Alzheimer merupakan penyebab demensia yang paling banyak dengan gejala penurunan memori, kemampuan berpikir dan perubahan perilaku. Penyakit Parkinson merupakan gangguan regulasi gerak yang kemudian juga terkait dengan gangguan kesehatan lain.

 

Pelatihan ini dimulai dengan pembahasan dasar-dasar neurobiologi pembentukan memori dan regulasi gerak tubuh dilanjutkan dengan mekanisme degenerasi saraf dan beberapa faktor yang terkait. Pada pelatihan ini dibahas peran pola tidur, olahraga dan hubungan dengan usus dalam patogenesis penyakit Alzheimer dan Parkinson ini. Tidak lupa tentunya pengembangan diagnosis dan terapi pada penyakit tersebut. Penggunaan hewan model penyakit Parkinson dan Alzheimer sangat diperlukan untuk mempelajari patofisiologi dan pengembangan terapi. Perkembangan terkini dalam penggunaan sel punca dan turunannya sebagai terapi dibahas pula.

 

Pelatihan ini dilakukan dalam dua tahap tanggal 11 – 12 Oktober 2024 dan tanggal 9 – 10 Desember 2024 dengan jumlah peserta 63 orang dari berbagai instansi di Indonesia. Seperti pelatihan pada umumnya, pada pelatihan ini juga dilakukan tes di awal dan di akhir kursus untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta. Skor tes peserta di awal kursus adalah 15/30 dan di akhir kursus naikmenjadi 22/30 sehingga secara umum pembelajaran ini meningkatkan pengetahuan peserta. Dari lembar evaluasi oleh peserta salah satu peserta menuliskan kesannya sebagai berikut “ Materi yang disampaikan sangat komprehensif dan relevan dengan kebutuhan peserta. Penyampaian topik oleh narasumber didukung dengan presentasi yang jelas dan terstruktur, serta penggunaan video yang sangat membantu pemahaman. Diskusi yang dilakukan interaktif, memberikan ruang bagi peserta untuk bertanya dan berdiskusi dengan lebih mendalam. Narasumber juga memberikan penjelasan yang mendetail dan solutif, sehingga dapat menjawab berbagai pertanyaan dari peserta”. Menurut Galuh salah seorang peserta dari Bali yang sedang studi program S3 di bidang neurosains, pelatihan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang penyakit Alzheimer dan Parkinson yang bermanfaat bagi penelitian S3 nya. Kesiapan pembicara dan penyelenggaraan acara yang tepat waktu juga menjadi catatan baik yang diberikan oleh peserta saat evaluasi.

 

Salah satu kendala yang dialami oleh peserta adalah dalam melakukan akses ke Plataran Sehat karena hal tersebut masih belum banyak dipahami oleh peserta. Panitia dibantu oleh petugas dari PMPK FKKMK UGM telah membantu peserta untuk dapat mendapatkan akses pembelajaran melalui akun plataran Sehat yang memang masih menjadi hal baru. Bagi Departemen Histologi dan Biologi Sel yang juga baru pertama kali bekerja sama dengan Plataran Sehat dalam penyelenggaraan kursus, pengalaman ini merupakan pelajaran berharga yang dapat digunakan dalam perencanaan penyelenggaraan kursus di masa yang akan datang.

Diskusi daring

Asian Pacific Association for the Study of the Liver/APASL 2024

Penyakit hati kronis dan komplikasinya merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, dengan angka yang mencapai 1 juta orang setiap tahun menurut WHO. Di lain pihak, tingginya angka kesakitan dan kecacatan menjadikan penyakit hati suatu beban ekonomi bagi setiap negara di dunia. Adanya pergeseran gaya hidup di negara-negara Asia Pasifik menyebabkan semakin meningkatnya kasus nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) yang dahulu didominasi oleh negara-negara barat. Selain itu, pandemi obesitas membuat WHO memperkirakan tren kasus NAFLD di Asia akan terus meningkat.

Asian Pacific Association for the Study of the Liver/APASL dibentuk pada tahun 1978 dengan tujuan utama melakukan penelitian terkait pencegahan, diagnosis dan terapi penyakit hati, demi meningkatkan kesehatan masyarakat Asia Pasifik, serta untuk turut menyumbangkan penemuan-penemuan baru bagi kemajuan ilmu pengetahuan dunia kesehatan.  Melalui pertemuan yang ke-33 yang diadakan bertepatan pada puncak musim semi di Kyoto pada bulan Maret 2024, APASL kembali mengangkat topik-topik mutakhir terkait penanganan penyakit hati. Pada kuliah pakar pembuka, yang sekaligus menjadi pidato sambutan presiden pertemuan Professor Shuichiro Shiina, M.D., Ph.D  menyampaikan pentingnya negara-negara Asia pasifik ikut berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan kualitas tatalaksana penyakit hati mengingat jumlah penduduk Asia Pasifik merupakan terbanyak di dunia serta bahwa 70% penderita penyakit hati dunia berada di regio Asia Pasifik.

Pertemuan tahunan APASL merupakan kesempatan yang mempertemukan para ahli dan peneliti bidang hepatologi di Asia pasifik dan sekitarnya, seiring dengan visi United Nations (UN) mengenai jaminan kesehatan sehat dan sejahtera bagi semua kelompok usia yang tertuang di SDG ke-3.  Sehingga, di luar lingkup acara ilmiah APASL ke-33, tampak adanya sarana dan kesempatan pakar dan pemangku kepentingan untuk bertemu dan berkolaborasi serta menciptakan jaringan kerjasama baru antar negara. Kolaborasi yang terbentuk diharapkan dapat memenuhi SDG ke-17 (kemitraan untuk mencapai tujuan) di dalam meringankan beban dunia terkait penyakit hati dan ikut membentuk masa depan tatalaksana penyakit hati.

Presentasi Poster Ilmiah Pada Sesi Poster

Ruang Seminar Utama

Pembagian kelompok untuk tes akhir

Praktikum Histologi mahasiswa prodi S1 Kedokteran FK-KMK UGM dilaksanakan pada semester 1, semester 2, dan awal semester 3. Kegiatan ini terbagi menjadi 7 blok, dan berdurasi 17 sesi.

 

Mulai sejak tahun 2023, lokasi untuk pelaksanaan semua kegiatan praktikum yang diadakan oleh Departemen Histologi dan Biologi Sel telah digabungkan dengan dengan lokasi praktikum bidang ilmu praklinik lainnya; yaitu bertempat di Laboratorium Terpadu FK-KMK UGM. Laboratorium terpadu ini tepatnya berada di gedung Radiopoetro lantai 4.

 

Dalam setiap kegiatan praktikum, mahasiswa akan terbagi menjadi dua kelompok besar; kelompok A dan kelompok B. Pada setiap kelompok besar, mahasiswa akan terbagi menjadi kelompok kerja-kelompok kerja kecil yang beranggotakan 10-12 mahasiswa. Pada kelanjutan kegiatan praktikum, tepatnya pada tes akhir, maka masing-masing kelompok kerja akan terbagi kembali menjadi 4 kelompok kecil dengan tujuan mempermudah proses evaluasi dan memotivasi mahasiswa untuk mengoptimalkan kegiatan praktikum.

 

Contoh preparat yang dipergunakan dalam praktikum

Untuk mendampingi mahasiswa selama kegiatan, setiap kelompok kerjal akan dipandu dan dibimbing oleh satu orang dosen. Pengamatan dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas mikroskop cahaya yang dipergunakan secara bersama oleh tiga hingga empat mahasiswa.

 

Setiap sesi praktikum selalu diawali dengan tes awal dan diakhiri oleh tes akhir. Tes awal merupakan tes tertulis yang dikerjakan secara mandiri. Tes akhir terbagi menjadi dua tahap. Tahap satu merupakan tes pengamatan, mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan struktur tertentu di preparat. Tahap ini terdiri dari tiga soal, dan dapat dikerjakan secara berkelompok. Tahap dua merupakan tes tertulis, mahasiswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan terkait struktur histologi yang ditayangkan melalui layar monitor. Tahap ini terdiri dari 12 soal dan dijawab secara mandiri.

 

Skor tes awal digunakan untuk menentukan posisi mahasiswa pada tes akhir. Diharapkan mahasiswa belajar lebih giat untuk mendapatkan posisi yang lebih baik di tes akhir. Soal dan jawaban tes awal dan tes akhir semua dibahas oleh dosen dan diumumkan skornya per kelompok. Pengumuman tersebut biasanya disambut dengan tepuk tangan terutama oleh kelompok yang mendapat skor terbaik. Mahasiswa yang mendapat skor sempurna pada tes awal juga diumumkan di depan kelas untuk memacu mahasiswa lain belajar lebih giat lagi.

Tata tertib di dalam laboratorium terpadu

Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, secara rutin mengadakan berbagai pelatihan setiap tahun. Hal ini didukung oleh berbagai macam keahlian yang dimiliki oleh staf di Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM. Salah satu pelatihan yang baru dilaksanakan adalah Kursus Teknik Imunologi, yaitu teknik pemeriksaan berbasis reaksi antigen dan antibodi. Banyak metode pemeriksaan yang menggunakan reaksi antigen dan antibodi. Pada kursus kali ini metode yang diajarkan adalah western blotting/immunoblotting dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kedua metode pemeriksaan ini banyak digunakan baik dalam penelitian di berbagai bidang, termasuk pertanian, peternakan dan kesehatan. Pada bidang Kesehatan, selain digunakan dalam penelitian, kedua metode ini banyak digunakan untuk deteksi penyakit, baik untuk diagnosis ataupun monitoring. Sebagai contoh diagnosis kasus infeksi HIV dapat dilakukan dengan metode westerblotting/immunoblotting. Metode ELISA digunakan pada diagnosis infeksi Virus Dengue. Selain itu, monitoring vaksinasi SARS-CoV-2 juga dilakukan dengan metode ELISA. Kursus Teknik Imunologi telah dilaksanakan pada 6-8 Mei 2024 bertempat di Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, dengan peserta dari berbagai institusi penelitian maupun pendidikan di Indonesia. Kursus tersebut terdiri dari teori dan praktek. Teori mengenai Western blotting/immunoblotting disampaikan oleh Dewi Kartikawati Paramita, S.Si., Ph.D dan teori mengenai ELISA disampaikan oleh Jajah Fachiroh, S.P., M.Si., Ph.D. Diskusi dan analisis hasil  yang menyampaikan materi ELISA. Praktikum serta analisis hasil untuk kedua metode tersebut didampingi oleh kedua pemateri serta instruktur lain, yaitu Saihas Suhda, S.Si., M.Si., Ph.D. Tiga teknisi turut mendampingi kegiatan praktikum, yaitu Sumaryati dan Dewi Sulistyawati dari Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, serta Sumartiningsih dari Laboratorium Riset Terpadu FK-KMK UGM.

Selain itu, dengan menyelenggarakan Kursus Teknik Imunologi ini, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK berkesempatan membagikan ilmu bagi para peserta dari berbagai institusi tersebut, dengan harapan mereka dapat menerapkan serta membagikan pengalaman serta keahlian tersebut kepada rekan-rekan di institusi asalnya. Dengan demikian, diharapkan institusi-institusi tersebut akan mempunyai kesetaraan baik dalam hal pengetahuan maupun kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai teknik pemeriksaan baik dalam penelitian maupun pemeriksaan bagi pasien. Penyelenggaran kursus seperti ini juga membuka potensi kerjasama dengan institusi peserta kursus.

Peserta pelatihan beserta pemateri

Stereologi merupakan suatu ilmu yang masih terdengar asing bagi banyak telinga. Sedangkan bagi yang sudah pernah mendengar stereologi, ilmu ini dikenal rumit. Padahal, stereologi merupakan standar baku emas untuk pengukuran objek tiga dimensi. Untuk mempopulerkan stereologi kepada masyarakat luas, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM rutin menyelenggarakan kursus stereologi. Pada tahun 2024, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM menyelenggarakan Kursus Stereologi pada 13-14 Mei 2024. Kursus ini diadakan secara luring di Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM setelah selama dua tahun sebelumnya diselenggarakan secara daring akibat pandemi Covid-19.

Kursus yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 13 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selama dua hari penyelenggaraan kursus, peserta kursus mengikuti serangkaian kuliah dan praktikum. Materi kuliah mengenai teori stereologi dan aplikasinya disampaikan oleh pakar stereologi sekaligus staf dosen di Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, dr. Rina Susilowati, Ph.D. Sedangkan pada sesi praktikum, para peserta berkesempatan mempraktikkan secara langsung metode stereologi. Pada kursus tahun ini, peserta menerapkan metode stereologi untuk melakukan estimasi volume tulang serta jumlah sel saraf pada salah satu bagian otak tikus.

Penerapan stereologi pada berbagai bidang terutama penelitian dapat meningkatkan kualitas penelitian. Salah satu keunggulan metode ini adalah penerapan teknik pengambilan sampel secara acak sistematis yang dapat meminimalkan bias, salah satu masalah pelik pada penelitian. Dengan mempopulerkan ilmu ini melalui kursus stereologi, diharapkan lebih banyak kalangan terutama akademia yang akan mengaplikasikan ilmu ini pada bidang ilmunya ketika harus melakukan kuantifikasi pada sediaan histologi.

Testimoni peserta kursus juga menunjukkan antusiasme peserta untuk mendalami dan mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh dari kursus ini. Waktu yang dua hari dirasakan terlalu singkat karena tidak sempat untuk melakukan praktek dengan perangkat lunak. Diharapkan di  Diharapkan penyebarluasan ilmu stereologi melalui kursus dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas penelitian dan juga pendidikan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan no

Saat ini, pemeriksaan berbasis molekuler tidak hanya terbatas di ranah penelitian, tetapi juga telah banyak digunakan secara praktis di laboratorium-laboratorium pengujian, misalnya untuk mengidentifikasi makanan yang mengandung babi, hingga laboratorium diagnostik atau rumah sakit untuk mendeteksi adanya infeksi virus maupun bakteri. Adanya wabah Covid-19 menjadikan pemeriksaan berbasis molekuler dengan teknik yang canggih yaitu quantitative Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR) semakin popular di kalangan masyarakat luas.

Namun begitu, tidak sedikit yang masih membutuhkan pelatihan berbasis biologi molekuler untuk mendapatkan keterampilan saat bekerja di laboratorium. Hal tersebut mengemuka pada rangkaian Kursus Teknik Biologi Molekuler yang diadakan oleh Departemen Histologi dan Biologi Sel, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), UGM pada 2024. Kursus dilaksanakan dua kali, yaitu pada akhir Juni 2024 dengan topik “Kiat jitu dan praktek ekstraksi DNA, PCR, dan desain primer” dan pada akhir November 2024 dengan topik “Kiat jitu ekstraksi RNA hingga qRT-PCR”.

Pada setiap kursus yang diadakan, peserta diberi kesempatan untuk melakukan rangkaian pekerjaan di laboratorium secara mandiri, dengan didampingi instruktur dan teknisi. Selanjutnya, hasil praktikum mandiri tersebut didiskusikan di akhir sesi kursus, sehingga peserta juga ikut terlibat dan dapat belajar menganalisis hasil kerjanya sendiri. Lebih lanjut, kursus yang telah rutin dilaksanakan setiap tahun ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang teknik biologi molekuler di Indonesia. Dengan demikian, pelaksanaan rangkaian kursus Teknik Biologi Molekuler ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nomor 4 untuk Pendidikan Berkualita

Kursus Teknik Biologi Molekuler bulan November 2024

Kursus Teknik Biologi Molekuler bulan Juni 2024

Pekerjaan yang rutin, walaupun dianggap mendorong efisiensi dan konsistensi kerja,  tapi juga bisa mengundang kejenuhan. Bayangkan kejenuhan yang dialami, jika seseorang melakukan hal yang sama terus menerus, dan bekerjasama dengan orang yang sama selama bertahun-tahun. Di lingkungan FK-KMK UGM  intervensi yang dilakukan untuk mengatasi kejenuhan kerja, diantaranya setiap unit diwajibkan untuk menyelenggarakan kegiatan “peningkatan kapasitas staf” . Umumnya, kegiatan tersebut diwujudkan dalam kegiatan rekreatif ke luar kota; tapi di Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM  kegiatan diwujudkan menjadi kegiatan  peningkatan kapasitas manajerial  yang digabungkan dengan kegiatan rekreatif. “Supaya menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan kapasitas kerja staf, dan tidak hanya jalan-jalan”, demikian tutur kepala Departemen, dr Rina Susilowati.

Di tahun 2021 kegiatan dilakukan di Kaliurang, yang diawali dengan rapat kerja departemen dan dilanjutkan dengan outbond yang membawa kesegaran dan keceriaan, di tengah tekanan pekerjaan selama pandemi. Di tahun 2022, staf bersama-sama naik Kereta Rel Listrik (KRL) ke Solo, dilanjutkan dengan belajar asal-usul alam semesta dan seisinya dengan kunjungan ke Museum Purbakala di Sangiran. Sebagian besar staf yang belum pernah menggunakan KRL bisa mendapatkan pengalaman baru. Pak Muryadi, staf kependidikan yang belum pernah naik kereta, mengatakan bahagia bisa merasakan naik kereta, walaupun jaraknya pendek.  Harapan Pak Muryadi menjadi kenyataan, karena tahun berikutnya (2022) seluruh staf melakukan perjalanan ke Surabaya pulang-pergi dengan menggunakan kereta api.  Kunjungan ke Departemen Histologi FK UNAIR untuk studi banding, selain mempererat hubungan kedua institusi, digunakan juga untuk membandingkan kegiatan praktikum dan layanan laboratorium. Supaya kita tidak seperti “katak dalam tempurung”, bisa belajar inovasi yang dilakukan oleh institusi lain. Yang tidak kalah asyiknya adalah, perjalanan bersama  dalam satu mobil. Ngobrol, bergurau, saling  berbagi bekal (dan juga membagi obat antimual) menuju dataran tinggi Bromo. Terguncang guncang dalam mobil jip, mengagumi bentang alam, atau melihat matahari terbenam. Sekembalinya dari kunjungan ke Jawa Timur, semua staf terlihat lelah tapi bahagia.

Foto bersama kegiatan peningkatan kapasitas staf 2022-2023

Foto bersama kegiatan peningkatan kapasitas staf 2024

Kegiatan tahun ini cukup di Sleman, tidak jauh-jauh. Pada tanggal 31 Juli 2024 pagi akan dilakukan kegiatan outbond   dan dilanjutkan dengan belajar mengenai tanaman buah dalam pot di Cangkringan. Reportase kegiatan menyusul. Rekreasi sekaligus belajar bersama sejawat  akan sangat menyenangkan, karena ada hal baru yang dialami dan dipelajari bersama.

Video dapat menjadi media pembelajaran tambahan yang efisien untuk dikombinasikan dengan metode pembelajaran tatap muka. Pembuatan video dapat bertujuan untuk memberikan penjelasan konsep suatu materi sebelum mahasiswa bertatap muka dan belajar lebih dalam mengenai materi tersebut. Video juga dapat berupa instruksi kerja yang dibagikan sebelum mahasiswa menerapkan instruksi tersebut secara langsung di lapangan. Hal tersebut mengemuka pada webinar “Creating a blended learning classroom with videos” yang diadakan oleh The Journal of Visualized Experiments (JoVE) secara daring pada 25 Juli 2024 yang diikuti oleh Saihas Suhda Ph.D., salah satu dosen Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM.

Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM sendiri telah memanfaatkan situs web milik Universitas, yaitu Gadjah Mada e-learning (Gamel) dan eLOK, untuk mengunggah video mengenai penjelasan praktikum. Video tersebut dapat diakses oleh mahasiswa pada saat blok berlangsung sebagai bahan sebelum mengikuti praktikum di Laboratorium. Selain itu, melalui kanal Youtube @histo-bioselfk-kmkugm6093, Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM juga mengunggah berbagai video seperti video dengan topik imunologi, histologi, biologi sel dan molekuler, serta video berupa siaran langsung kegiatan temu ilmiah. Jumlah video yang telah diunggah per 30 Juli 2024 adalah sebanyak 63 dengan jumlah pelanggan sebanyak 1890 dan jumlah penonton lebih dari 140 ribu.

Beruntungnya, untuk video yang diunggah di YouTube, penonton dapat mengaktifkan takarir (subtitles/captions) secara otomatis dan memunculkan teks yang diucapkan (transcript) di sebelah kiri video yang ditayangkan. Meskipun dijelaskan dalam webinar tersebut bahwa perlu adanya tambahan takarir dan teks yang sesuai dengan video untuk menghindari kesalahan kata yang dimunculkan secara otomatis oleh YouTube. Adanya takarir dan teks yang sesuai merupakan strategi untuk dapat meningkatkan minat penonton secara lebih luas, karena video menjadi lebih mudah untuk disimak dengan kondisi apapun, termasuk oleh orang dengan keterbatasan pen

Contoh video pebelajaran

Laman video Departemen Histologi dan Biologi Sel