Ba-Duan-Jin, sebagai salah satu bentuk latihan Qigong tradisional, telah terbukti secara ilmiah memiliki manfaat signifikan dalam meningkatkan sistem imun seluler. Teguh Sugiharto, staf Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, menjadikan Ba-Duan-Jin sebagai rutinitas mingguannya. “Saya belajar dan memulai praktik Ba-Duan-Jin semenjak masa COVID-19, dan tentunya setelah mempraktikkannya, yang dulu pernah mengalami pinggang sakit-sakitan, sekarang berkurang.”, tegas Pak Teguh. Gerakan-gerakan dasar dalam Ba-Duan-Jin relatif sederhana, sehingga mudah dipelajari dan dapat diikuti oleh semua kelompok usia.

Ba-Duan-Jin ini menggabungkan gerakan lembut dan pernapasan terkontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qigong (latihan Qi atau terapi Qi) mampu memodulasi jumlah sel imun dalam darah tepi manusia (Lee et.al., 2003). Praktik ini diduga dapat menstabilkan sistem saraf simpatik, sehingga memicu rekrutmen dan proliferasi sel-sel imun (Lee et.al., 2003). Ba-Duan-Jin, sebagai latihan tradisional Tiongkok, terbukti efektif mengurangi gejala kelelahan (Liu et al., 2023).

Ba-Duan-Jin memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mendukung pencapaian SDG 3 tentang Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan. Latihan ini tidak hanya terjangkau dan dapat dilakukan di mana saja, tetapi juga mendukung gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit. Dengan meningkatkan imunitas dan mengurangi ketergantungan pada layanan kesehatan kuratif, Ba-Duan-Jin berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih sehat dan produktif, selaras dengan prinsip SDGs untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan semua usia.

Referensi :

Lee, M. S., Huh, H. J., Jeong, S. M., Jang, H.-S., Ryu, H., Park, J.-H., … Woo, W.-H. (2003). Effects of Qigong on Immune Cells. The American Journal of Chinese Medicine31(02), 327–335. doi:10.1142/S0192415X03001016

Liu, H., Liu, S., Xiong, L., & Luo, B. (2023). Efficacy of Baduanjin for treatment of fatigue: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Medicine, 102(32), e34707.doi:10.1097/MD.0000000000034707

(Foto Bersama Bu Yati, suami dan cucu di depan rumah Bu Yati)

Siklus kepegawaian, mulai dari masuk hingga purna karya adalah suatu perjalanan yang pasti dilalui oleh setiap pegawai. Bagi Bu Semaryati, bulan Februari 2025 merupakan bulan terakhir bekerja di Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, setelah mengabdi selama 37 tahun. Beliau resmi menyelesaikan tugasnya di Departemen kami pada tanggal 28 Februari 2025. Pada saat masih aktif bekerja, Ibu Sumaryati adalah tenaga kependidikan dengan jabatan sebagai laboran, yang bertanggungjawab pada kegiatan di laboratorium, di antaranya menyiapkan bahan-bahan untuk praktikum mahasiswa dan juga membantu para peneliti dari berbagai tingkat, mulai mahasiswa S1, S2, S3 dan para dosen, baik dari FK-KMK, fakultas lain di lingkungan UGM, maupun dari institusi lain. Menjelang masa purna karya, Bu Sumaryati mengikuti berbagai macam pelatihan untuk mempersiapkan diri melakukan berbagai aktivitas setelah purna karya.

Pada tanggal 23 Maret 2025, kami membuat janji silaturahmi ke rumah Bu Sumaryati di wilayah Sleman. Bu Sumaryati bercerita tentang segala aktivitas yang di kerjakan sehari-hari. Setiap pagi, yang biasanya Bu Sumaryati bersiap pergi ke kantor dan berangkat dengan motornya, saat ini, beliau berolahraga jalan pagi mengelilingi perumahan dan sekitarnya, sambil menyapa para tetangga.

Meskipun telah purna tugas, Bu Sumaryati tidak hanya menghabiskan waktu dengan berdiam diri. Menurut beliau, dengan tetap beraktivitas membuat tubuh dan pikiran menjadi sehat. Seperti pada saat masih aktif di kantor, Bu Sumaryati adalah tipe orang yang aktif. Segala tugas diselesaikan dengan sigap. Selain tugas di kantor, setiap hari Jumat pagi, beliau selalu menyempatkan diri berolah raga bersama staf yang lain. Hingga masa purna tugas, Bu Sumaryati masih terlihat sehat dan bugar (SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera).

Bercocok tanam merupakan kegiatan, yang tidak lain juga merupakan hobi beliau. Berbagai tanaman nampak subur di depan rumah Bu Sumaryati, mulai dari tanaman hias, tanaman buah, tanaman obat dan tanaman lain yang dapat dimanfaatkan sehari-hari. Bu Sumaryati bersama suaminya yang juga telah purna tugas, memiliki kolam ikan yang tidak jauh dari rumahnya. Kolam tersebut diisi dengan ikan konsumsi, khususnya ikan nila. Hasil panen dari kolam tersebut, selain dimanfaatkan sebagai sumber protein keluarga (SDG 2 : Tanpa Kelaparan), juga merupakan kegiatan yang memberikan manfaat ekonomi (SDG 1 : Tanpa Kemiskinan), serta menyediakan sumber protein yang terjangkau bagi para pelanggannya (SDG 2 : Tanpa Kelaparan). Bu Sumaryati mengolah hasil panennya menjadi ikan berbumbu yang dibekukan dan siap untuk digoreng, dibakar atau diolah dengan cara lain. Bu Sumaryati menjual hasil ikan olahannya kepada teman-teman terdekat, tetangga, dan perlahan-lahan mulai memasarkan kepada pelanggan.

(Ikan beku berbumbu karya Bu Yati)

Aktivitas Bu Sumaryati pasca purna tugas memperlihatkan bahwa meskipun tidak lagi terikat pada suatu institusi atau badan yang memberikan pekerjaan, perekonomian keluarga akan tetap terjaga (SDG 1 : Tanpa Kemiskinan). Selain itu, usaha Bu Sumaryati juga memberikan manfaat bagi keluarga serta banyak orang karena dapat menyediakan sumber protein dengan harga terjangkau (SDG 2 : Tanpa Kelaparan). Dengan tetap rajin beraktvitas, baik dalam bentuk olah raga ringan dan aktivitas lain Bu Sumaryati berharap akan tetap sehat di usia yang sudah tidak muda lagi (SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera).

Tahun 2025 membawa semangat baru bagi Minat Histologi dan Biologi Sel. Setelah menyelesaikan mata kuliah wajib pada semester pertama, mahasiswa akan memulai perjalanan akademik mendalam melalui mata kuliah minat yang dimulai pada Februari 2025. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang inovatif dan aplikatif di dunia biomedis.

Sebagai langkah awal, mata kuliah wajib minat seperti Biologi Sel Molekuler Lanjut dan Teknik Biologi Molekuler akan berlangsung selama empat minggu, dikoordinasikan oleh Dr. Dewajani Purnomosari dan Dr. Saihas Suhda. Setelah itu, mahasiswa dapat memilih salah satu dari dua fokus studi, yaitu Histologi atau Imunologi.

Minat Histologi mencakup mata kuliah seperti Histologi Lanjut, Mikroteknik, Stereologi, dan Histopatologi. Mata kuliah ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang analisis kuantitatif dan kualitatif sediaan histologi. Fokus studi ini dikoordinasikan oleh Dr. Rina Susilowati, Dr. Dian Eurike Septyaningtrias, dan Drg. Yustina Andwi Ari Sumiwi.

Sebagai tambahan baru pada tahun ini, minat Imunologi menawarkan mata kuliah seperti Imunobiologi, Imunopatologi, Teknik Imunologi, serta Pengembangan Diagnosis dan Terapi Berbasis Imunologi. Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan wawasan dan keterampilan di bidang imunologi, dengan koordinator mata kuliah Dr. Dewi Kartikawati Paramita, Dr. Jajah Fachiroh, Dr. Rina Susilowati, dan Dr. Endy Widya Putranto. Setiap mata kuliah di kedua minat berlangsung selama 3–4 minggu hingga akhir Juni 2025.

Pembelajaran di kedua minat ini akan diperkaya oleh tim pengajar lintas departemen FK-KMK UGM, fakultas lain di UGM, serta dosen tamu dari universitas nasional dan internasional. Selain itu, praktikum akan didukung oleh teknisi berpengalaman, memberikan pengalaman belajar yang optimal.

Menurut Dr. Jajah Fachiroh, Ketua Minat Histologi dan Biologi Sel, “Mata kuliah kami dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan riset modern.” Hal ini sejalan dengan harapan Dr. Rina Susilowati, Ketua Departemen, yang mengatakan, “Setiap mata kuliah dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di dunia biomedis melalui pendekatan riset yang aplikatif.” Teknisi senior Dewi Sulistyawati juga menambahkan, “Kami siap mendukung mahasiswa dalam praktikum dengan fasilitas terbaik dan pengalaman kami, agar mereka lebih percaya diri menguasai teknik laboratorium.”

Mari siapkan diri untuk pengalaman akademik yang mendalam, penuh inovasi, dan menjadi bagian dari komunitas riset unggulan di FK-KMK UGM. 🌟

#HistologiUGM #MagisterBiomedis #FK-KMKUGM #BelajarBersamaUGM #SelamatDatang2025

Suasana haru dan penuh kebersamaan menyelimuti acara pelepasan purna tugas Ibu Sumaryati, staf Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, pada tanggal 26 Februari 2025. Sejak bergabung pada tahun 1987, beliau telah menjadi bagian penting dalam laboratorium Histologi, khususnya dalam teknik pemotongan jaringan dengan mikrotom dan berbagai metode pewarnaan jaringan, termasuk imunohistokimia. Selama lebih dari tiga dekade, beliau dikenal sebagai sosok yang teliti, sabar, dan selalu siap membantu rekan-rekan dalam berbagai tugas laboratorium.

Acara perpisahan ini dihadiri oleh seluruh staf departemen yang berkumpul untuk memberikan penghormatan dan mengenang perjalanan panjang beliau di institusi ini. Suasana semakin hangat dengan pemutaran video kenangan dari para dosen dan tenaga kependidikan, yang menampilkan momen-momen berharga serta ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras beliau. Beberapa kejutan kecil juga diberikan dalam bentuk hadiah dan apresiasi untuk mengenang kebersamaan yang telah terjalin.

Banyak rekan kerja yang memberikan kesan dan testimoni mengenai beliau. Mas Wahyu, salah satu tenaga kependidikan, menyebut bahwa Ibu Sumaryati adalah perempuan tangguh yang hampir tidak pernah izin tidak masuk karena sakit. Pak Muryadi juga sangat mengagumi kedisiplinan beliau yang selalu datang lebih pagi dari batas waktu kehadiran tenaga kependidikan. Sementara itu, Pak Teguh menuturkan bahwa Ibu Sumaryati adalah tempat bertanya bila ada permasalahan dan selalu memiliki ide solusi untuk mengatasinya. Selain itu, beliau juga aktif memberi tahu peneliti, mahasiswa, atau peserta kursus saat praktikum. Kadang terkesan galak dalam menetapkan peraturan, namun di saat yang sama, beliau juga sabar dalam memberikan penjelasan agar langkah-langkah kerja laboratorium dan aturan yang ada selalu ditaati demi menjaga keselamatan kerja, menjaga aset alat laboratorium dan memastikan kinerja laboratorium yang baik. 

Selain kiprahnya di laboratorium, Ibu Sumaryati juga dikenal sebagai pribadi yang aktif dan inspiratif. Beliau di masa mudanya adalah seorang atlet karate sabuk coklat yang penuh disiplin dan semangat. Di akhir masa tugasnya beliau masih selalu menjadi panutan bagi para junior dan rekan kerja untuk berolahraga bersama setiap hari Jumat. Di luar pekerjaan, beliau gemar menjenguk teman dan keluarga yang sedang sakit, menunjukkan kepedulian dan kebaikan hati yang membuatnya begitu dicintai oleh banyak orang. Sebagai ibu dari tiga putra yang kini telah dewasa dan mandiri, beliau juga menjadi sosok panutan dalam keseharian.

Perpisahan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru dalam kehidupan beliau. Kami semua berharap agar masa pensiun ini dipenuhi dengan kebahagiaan, kesehatan, dan kesempatan untuk menikmati waktu bersama keluarga serta melakukan hal-hal yang dicintai. Terima kasih, Ibu Sumaryati, atas semua yang telah diberikan. Selamat menikmati masa purna tugas dengan penuh rasa syukur! 💐