Departemen Histologi dan Biologi Sel melaksanakan Pelatihan Neurobiologi dalam Bidang Kesehatan untuk Tenaga Medis dan Peneliti dengan topik khusus Penyakit Alzheimer dan Parkinson
Neurobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari biologi sistem saraf. Jaringan saraf berperan dalam regulasi fungsi tubuh manusia sehingga kerusakan saraf terlibat dalam patogenesis berbagai penyakit, baik dalam bidang neurologi dan psikiatri, serta dalam bidang klinis yang lain. Pengembangan diagnosis dan terapi selain dilakukan oleh peneliti yang juga berperan sebagai tenaga medis perlu juga melibatkan peneliti pra klinis. Oleh karena itu diperlukan suatu pelatihan yang dapat menggabungkan pengembangan wawasan dan kompetensi untuk pengembangan diagnosis dan terapi.
Pelatihan Neurobiologi untuk Peneliti dan Klinisi dirancang sebagai suatu pembelajaran interaktif dengan menggunakan video pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta secara daring. Peserta juga dapat mengajukan pertanyaan lewat LMS yang akan dibahas oleh narasumber pada pertemuan diskusi interaktif. Dengan menggunakan media daring, maka akses pelatihan ini terbuka untuk semua tenaga medis yang ada di semua daerah yang memiliki akses internet. Efisiensi biaya juga merupakan salah satu pertimbangan pemilihan metode ini karena tidak diperlukan biaya khusus untuk transportasi dan akomodasi. Diharapkan pelatihan ini dapat dijangkau oleh seluruh tenaga medis dan peneliti yang membutuhkan.
Karena bidang neurobiologi sangatlah luas, maka tiap tahunnya akan dipilih satu topik utama yang akan dibahas secara mendalam. Pada tahun 2024 ini, topik yang dipilih yaitu penyakit degenerasi saraf khususnya penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Penyakit Alzheimer merupakan penyebab demensia yang paling banyak dengan gejala penurunan memori, kemampuan berpikir dan perubahan perilaku. Penyakit Parkinson merupakan gangguan regulasi gerak yang kemudian juga terkait dengan gangguan kesehatan lain.
Pelatihan ini dimulai dengan pembahasan dasar-dasar neurobiologi pembentukan memori dan regulasi gerak tubuh dilanjutkan dengan mekanisme degenerasi saraf dan beberapa faktor yang terkait. Pada pelatihan ini dibahas peran pola tidur, olahraga dan hubungan dengan usus dalam patogenesis penyakit Alzheimer dan Parkinson ini. Tidak lupa tentunya pengembangan diagnosis dan terapi pada penyakit tersebut. Penggunaan hewan model penyakit Parkinson dan Alzheimer sangat diperlukan untuk mempelajari patofisiologi dan pengembangan terapi. Perkembangan terkini dalam penggunaan sel punca dan turunannya sebagai terapi dibahas pula.
Pelatihan ini dilakukan dalam dua tahap tanggal 11 – 12 Oktober 2024 dan tanggal 9 – 10 Desember 2024 dengan jumlah peserta 63 orang dari berbagai instansi di Indonesia. Seperti pelatihan pada umumnya, pada pelatihan ini juga dilakukan tes di awal dan di akhir kursus untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta. Skor tes peserta di awal kursus adalah 15/30 dan di akhir kursus naikmenjadi 22/30 sehingga secara umum pembelajaran ini meningkatkan pengetahuan peserta. Dari lembar evaluasi oleh peserta salah satu peserta menuliskan kesannya sebagai berikut “ Materi yang disampaikan sangat komprehensif dan relevan dengan kebutuhan peserta. Penyampaian topik oleh narasumber didukung dengan presentasi yang jelas dan terstruktur, serta penggunaan video yang sangat membantu pemahaman. Diskusi yang dilakukan interaktif, memberikan ruang bagi peserta untuk bertanya dan berdiskusi dengan lebih mendalam. Narasumber juga memberikan penjelasan yang mendetail dan solutif, sehingga dapat menjawab berbagai pertanyaan dari peserta”. Menurut Galuh salah seorang peserta dari Bali yang sedang studi program S3 di bidang neurosains, pelatihan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang penyakit Alzheimer dan Parkinson yang bermanfaat bagi penelitian S3 nya. Kesiapan pembicara dan penyelenggaraan acara yang tepat waktu juga menjadi catatan baik yang diberikan oleh peserta saat evaluasi.
Salah satu kendala yang dialami oleh peserta adalah dalam melakukan akses ke Plataran Sehat karena hal tersebut masih belum banyak dipahami oleh peserta. Panitia dibantu oleh petugas dari PMPK FKKMK UGM telah membantu peserta untuk dapat mendapatkan akses pembelajaran melalui akun plataran Sehat yang memang masih menjadi hal baru. Bagi Departemen Histologi dan Biologi Sel yang juga baru pertama kali bekerja sama dengan Plataran Sehat dalam penyelenggaraan kursus, pengalaman ini merupakan pelajaran berharga yang dapat digunakan dalam perencanaan penyelenggaraan kursus di masa yang akan datang.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!